JAKARTA, Makansedap.id – Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan Institut Pertanian Bogor atau IPB, Made Astawan mengatakan, tempe mempunyai sejarah panjang dalam peradaban Indonesia. Sebab, tempe sudah ada sejak abad 16. Tempe merupakan salah satu referensi kamus kuliner.
“Kata tempe pertama kali muncul dalam Serat Centhini. Centhini adalah suatu buku tentang kehidupan masyarakat Jawa pada abad 16,” kata Made Astawan di sela lokakarya tentang lika-liku tempe yang dipantau di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024. Tempe menjadi salah satu referensi kamus kuliner.
Serat Centhini memuat kata tempe pada jilid 3, 4, 5, 6, dan jilid 10, 11, 12. Keberadaan kata tempe dalam Serat Chentini menandakan tempe sudah menjadi panganan lokal masyarakat selama lebih dari 450 tahun. Karena itu, tempe layak menjadi salah satu referensi kamus kuliner.
Made Astawan mengemukakan, budaya tempe, referensi kamus kuliner, berakar dari tradisi masyarakat Jawa yang dikaitkan dengan berbagai ritual dan kegiatan masyarakat, seperti ritual sunatan, ritual kehamilan, maupun ritual minta hujan.
“Ada banyak ritual masyarakat Jawa yang melibatkan tempe, referensi kamus kuliner,” ujar Made Astawan.