Kegiatan ini dilakukan Kang Adit tanpa dukungan dana dari pemerintah atau sponsor besar. Semua modal dan inisiatif murni datang dari kantong dan hatinya sendiri, sebuah hal yang jarang kita temui di masa kini.
Kisah Kang Adit mengingatkan kita bahwa kemanusiaan tidak sekadar diukur dari harta atau status sosial, tetapi dari keberanian untuk berbagi dan menginspirasi,” jelas Jossi.
BACA JUGA:Berawal dari Gerobak, Kini Alma Catering Buka Lapangan Pekerjaan
Kang Adit, kata Jossi, adalah simbol tidak ada masa lalu yang terlalu kelam untuk ditinggalkan, dan tidak ada manusia yang terlalu kecil untuk menciptakan perubahan besar.
Dari seorang yang pernah bergelut dalam dunia gelap, Kang Adit kini menjadi figur yang menghidupkan harapan bagi banyak orang. Dia membuktikan bahwa setiap orang, tidak peduli latar belakangnya, memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang berarti.
Kisah Kang Adit bukan hanya cerita tentang perjuangan individu, tetapi juga tentang bagaimana kemanusiaan dapat diwujudkan dalam tindakan nyata.
Dia adalah pengingat bahwa dalam setiap langkah kecil, ada kemungkinan besar untuk membangun kehidupan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Inilah wajah sejati bogalakon, tangguh, tulus, dan tak henti memberi,” jelas Kang Adit.