Diakui UNESCO, Musik Kolintang Jauh Menembus Peradaban Dunia

Jumat 21-02-2025,03:34 WIB
Reporter : Rio Winto
Editor : Rio Winto

PADANG PANJANG, Makansedap.id – Musik kolintang yang telah diakui sebagai warisan dunia tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 5 Desember 2024, terbukti telah jauh menembus peradaban dunia.

“Inilah bukti musik kolintang setelah diakui UNESCO, menjadi milik orang Indonesia, semua warga di NKRI. Kolintang ini menembus batas peradaban. Kolintang menyatukan kita semua, bisa dimainkan oleh siapa pun, kapan pun dan dimana saja,” kata Ketua Umum Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pinkan) Indonesia, Penny Iriana Marsetio di sela kunjungan ke Insitut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Sumatera Barat, Kamis, 20 Februari 2025.

Dalam kunjungan ke ISI Padang Panjang, Pinkan Indonesia memperkenalkan musik kolintang kepada jajaran Civitas Akademika ISI Padang Panjang, yaitu rektor, wakil rektor, para pimpinan prodi, serta mahasiswa Program Studi Musik, Film dan Televisi, Pariwisata dan Antropologi Budaya.

Perkenalan musik kolintang diwujudkan dengan menyerahkan satu set peralatan musik kolintang untuk para mahasiswa. Selain itu, Pinkan Indonesia juga memberikan buku soal musik kolintang berjudul The Sound of Heaven yang berisi tentang kisah perjalanan kolintang dari awal hingga diakui UNESCO sebagai warisan dunia tak benda.  

BACA JUGA:Wah, Dian Sastrowardoyo dan Haji Bolot Mulai Main di Warung

“Kami berkesempatan mengunjungi ISI Padang Panjang sekaligus memperkenalkannya dengan mempertunjukkan musik kolintang,” kata Penny Iriana Marsetio yang didampingi Sekjen Pinkan Indonesia Nanny Suryo, dan Neneng Roswita. 

Permainan musik kolintang dimainkan oleh para pelatih kolintang. Mereka adalah Mauritz Tumandung, Dolof Malalantang, Ferdinan Soputan, Rama Wowor, dan Ambrosius Loho di Gedung Pertunjukan ISI Padang Panjang.

Dalam kesempatan itu, Rektor ISI Padang Panjang, Dr Febri Yulika, S. Ag., M. Hum, menyatakan, kolintang yang telah diakuinya sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO, merupakan inspirasi bagi masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di Padang Panjang untuk bergerak bersama memperjuangkan salah satu seni budaya yang ada di sana untuk diusulkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

“ISI Padang Panjang adalah sekolah seni kedua tertua di Indonesia setelah ISI Surakarta. Jadi, bukan sesuatu yang kebetulan bahwa kedatangan Pinkan Indonesia ke sini adalah sebuah kehormatan yang sangat membanggakan kami,” kata Febri Yulika.

BACA JUGA:Gurame Pesmol Kedai Sirih Merah, Rahasia Resep Keluarga 

Satu set alat musik kolintang, menurut Febri Yulika, sangat membantu untuk kelanggengan musik kolintang.

Kolintang merupakan musik yang sangat terbuka. Keterbukaan ini adalah sebuah kekuatan yang bisa membangun konstruksi yang semakin mantap untuk kemajuan kebudayaan Indonesia.

 

Kategori :

Terpopuler