Bapanas Ikut Wujudkan Asta Cita Lewat Swasembada dan Edukasi B2SA

Rabu 09-04-2025,09:26 WIB
Reporter : Nonnie Rering
Editor : Nonnie Rering

JAKARTA, Makansedap.id – Kepala Badan Pangan Nasional alias National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengajak para pelaku usaha yang bergerak di bidang pangan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga sebagai upaya bersama dalam menjalankan visi besar Presiden Prabowo Subianto, terutama yang tertuang pada program Asta Cita. 

“Karena itu kolaborasi yang kita siapkan hari ini termasuk mulai dari persiapan produksi, kemudian lanjut produksi, lalu pasca panen hingga hilirisasi adalah tugas kita bersama, sehingga ke depan semua program yang ada dalam Asta Cita, khususnya swasembada pangan tentunya harus kita wujudkan,” ujar Arief Prasetyo Adi di sela acara Halal Bihalal Lebaran 2025 di Kantor NFA, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

Arief Prasetyo Adi mengatakan sejauh ini kolaborasi yang dibangun sudah sangat kuat, baik dengan BUMN bidang pangan, kementerian, dan lembaga serta pihak swasta yang terus membackup dari sisi produksi nasional.

“Kami bersyukur karena hari ini bisa mengendalikan harga dan ketersediaan. Karena itu izinkan kami menghubungkan antara peternakan ayam dan telur ke Badan Gizi. BUMN pangan juga kita minta tolong sekali lagi tugas kita adalah melakukan penyerapan. Dan kalau kita lihat hari ini penyerapan Bulog itu mencapai 800 ribu ton setara beras yang di mana ini adalah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Arief Prasetyo Adi.

BACA JUGA:Stabilitas Pangan Pokok Aman Selama Ramadan dan Idul Fitri, Kerja Keras Pemerintah bagi Rakyat

Untuk itu, Arief Prasetyo Adi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini terlibat langsung dalam menjaga harga bahan pokok serta memperbanyak ketersediaan, sehingga tahun ini mampu dilewati secara baik tanpa ada kenaikan yang signifikan.

“Saya berterima kasih atas nama pemerintah, Bapanas. Sebab, jauh-jauh hari bapak ibu semua bersama Badan Pangan Nasional sudah mempersiapkan cadangan pangan. Dan kalau bapak ibu mendengarkan hari ini harga GKP Rp 6.500, itu perjuangan kita semua mulai dari harga Rp 4.200, kemudian Rp 5.000, lalu Rp 5.500 dan hari ini Rp 6.500,” kata Arief Prasetyo Adi .

Lebih lanjut menurut Arief Prasetyo Adi , beberapa kolaborasi yang harus diperkuat di antaranya adalah menjaga daya beli dengan stabilisasi, kemudian memperbanyak produksi untuk ketersediaan cadangan pangan serta melakukan kampanye masif terkait program edukasi makan B2SA atau Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman.

"Kemarin juga ada titipan dari Istana, terkait makan bergizi gratis ini agar kita juga melakukan edukasi, kampanye, dan promosi. Jadi tidak hanya membagikan makanan bergizi, tapi juga ada knowledge di sana, ada edukasi yang dilakukan secara kolaboratif tentunya bersama Badan Gizi Nasional," ujar Arief Prasetyo Adi. 

BACA JUGA:Lima Hal yang Harus Dilakukan Pemerintah untuk Wujudkan Swasembada Pangan

"Termasuk mengenai aspek keamanan pangannya dan dalam hal ini tentunya Badan Pangan Nasional melakukan pengawasan keamanan pangan segar sebelum diolah. Juga bersama-sama BPOM di aspek keamanan pangan olahannya. sehingga kita sama-sama melihat ini sebagai sebuah upaya sinergis dalam menyukseskan program pemerintah. Keamanan pangan ini penting karena kalau tidak aman maka bukan pangan," pungkas Arief Prasetyo Adi . 

Acara Halal Bihalal dihadiri oleh asosiasi dan pelaku usaha pangan antara lain HKTI, HIPPINDO, APRINDO, AP3MI, PT. Seger, PERPADI, PIBC, GPMT, AKINDO, GAKOPTINDO, PPKN, KOPTI, PIKJ, PUSBARINDO, AACI, PINSAR, KPUN, GOPAN, PLN, PPN, JAPPDI, ADDI, ASPIDI, GAPUSPINDO, APDI, IKAPPI, APPSI, dan ASPARINDO. 

Selain itu, kegiatan Halal Bihalal ini juga dihadiri oleh berbagai unsur dari Kemenko Pangan, Kementerian Pertanian, Badan Gizi Nasional, Badan Karantina Indonesia, Kementerian BUMN, Perum Bulog, ID FOOD, Food Station, KADIN Indonesia, Pokja Ahli Pangan serta para pejabat dan pegawai lingkup Badan Pangan Nasional. 

 

Kategori :