JAKARTA, Makansedap.id - Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia atau APJI sedang memperjuangkan usulan Hari Masakan Nusantara untuk ditetapkan menjadi hari nasional.
Dalam rapat kerja nasional atau Rakernas APJI Ke-IX Tahun 2025, Rabu, 30 April 2025, Ketua Umum APJI, Tashya Megananda Yukki menyampaikan usulan Hari Masakan Nusantara bukan hanya tentang perayaan kekayaan kuliner, tetapi juga mengangkat perekonomian daerah dari hulu hingga ke hilir.
"Melalui Hari Masakan Nusantara ini penggunaan produk lokal akan meningkat, petani, produsen, dan UMKM kuliner akan menikmati dampak ekonomi yang nyata," kata Tashya Megananda Yukki seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Sabtu, 3 Mei 2025.
Tashya Megananda Yukki mengatakan, melalui penetapan Hari Masakan Nusantara sebagai hari nasional ini akan memperkuat identitas budaya, kemandirian ekonomi, dan diplomasi gastronomi Indonesia di mata dunia.
BACA JUGA:Sejumlah Makanan Tempo Dulu Ramaikan Festival Kuliner di Solo
"Dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. Setiap rasa adalah kisah keberagaman dan kekuatan bangsa," ucap Tashya Megananda Yukki.
Lebih lanjut, dalam mewujudkan penetapan Hari Masakan Nusantara sebagai hari nasional, APJI menyerukan dukungan dari berbagai sektor.
"Dengan penuh kerendahan hati, kami memohon dukungan, dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh anggota APJI untuk mewujudkan Hari Masakan Nusantara sebagai hari nasional. Masakan Nusantara kebanggaan bangsa," ucap Tashya Megananda Yukki.
Tashya Megananda Yukki juga mengatakan melalui Hari Masakan Nusantara sebagai hari nasional yang dilakukan APJI juga sebagai upaya mendorong daerah-daerah di Indonesia dilirik destinasi wisata kulinernya.
BACA JUGA:Tempat Makan Enak dengan Harga Terjangkau di Jakarta
Menurut Tashya Megananda Yukki, bukan hanya sekadar menyajikan makanan namun juga penting menghadirkan pengalaman kuliner, dengan storytelling seperti yang menggambarkan bahan-bahannya hingga proses memasak. Konsep gastronomi ini diyakini menarik perhatian wisatawan, terutama wisatawan asing.
"Kembali lagi ke autentik dari makanan-makanan Indonesia. Jadi bukan hanya makanan Indonesia yang kita sodorkan, tapi ada experience, ada storytelling. Turis-turis dari luar negeri itu sangat menyukai sebuah storytelling dan sebuah experience yang membedakan makanan-makanan Indonesia yang ada di sana," jelas Tashya Megananda Yukki