Dalam suasana persiapan yang semakin intens, Lomba Cipta Logo ini pun mencoba memberi warna tersendiri. Bagi banyak orang, ajang ini bisa jadi pintu masuk ke dunia festival, bahkan jika mereka bukan pembuat film. Di sinilah seni visual bersua jurnalisme, membentuk wajah baru yang kelak akan dikenang.
“Siapa tahu logo yang kamu buat nanti jadi backdrop dan tersemat di piala saat para sineas pemenang Festival Film Wartawan berdiri menerima piala,” pungkas Benny Benke.
Semangat Festival Film Wartawan sudah terasa, bukan dari layar bioskop, melainkan dari sketsa di buku gambar, dari piksel-piksel yang menyusun mimpi di layar komputer. Dan mungkin, dari logo hasil karya original publik.