BACA JUGA:Jangan Lupa Cicipi 10 Kuliner Khas Belitung, Ini Alasannya
Meskipun Dr Fukushi Masaichi mengklaim niatnya mengoleksi kulit manusia bertato berdasarkan sisi ilmiah dan budaya, koleksinya menyulut perdebatan etika hingga hari ini.
Apakah ini warisan antropologi? Atau, sekadar obsesi gelap seorang dokter pada tubuh yang telah berhenti bernapas?
Sebagian dari koleksi mengerikan ini disimpan di museum medis di Jepang, tersembunyi dari pandangan umum. Hanya segelintir peneliti yang diizinkan melihatnya, dan banyak yang mengaku tak bisa tidur setelahnya.
Kisah Dr Fukushi Masaichi menjadi legenda kelam. Bukan hanya karena kulit-kulit yang ia simpan, tapi karena pertanyaan-pertanyaan yang terus bergema.
BACA JUGA:Lagu Menarilah dengan Jiwamu, Pesan Penting untuk Berdamai dengan Diri Sendiri
Berapa banyak tubuh yang harus mati demi satu koleksi? Dan apakah kita, yang melihatnya, menjadi saksi ilmu pengetahuan atau kekejaman yang dibalut rasa ingin tahu?