JAKARTA, Makansedap.id – Atlet panahan putri Indonesia Diananda Choirunisa atau biasa disapa Nisa mengungkapkan, sederet persiapan yang sudah dijalani jelang Kejuaraan Dunia Panahan 2023 di Berlin, Jerman, sekaligus perburuan tiket Olimpiade Paris 2024.

Salah satu persiapan Nisa, panggilan akrab Diananda Choirunisa, adalah melakukan simulasi perlombaan hingga latihan terpusat di Belanda bersama tim nasional (timnas) panahan negara tersebut.

“Saat ini, kami sedang berlatih di Belanda, dan ikut latihan bersama timnas Belanda. Banyak uji coba, kami mencoba mematangkan persiapan pertandingan dan mental menuju ke Berlin nanti,” kata Nisa dalam sesi wawancara daring singkat bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rabu, 26 Juli 2023.

Nisa menilai peta kekuatan untuk tahun ini hingga perebutan tiket menuju Olimpiade 2024 Paris pun merata, sehingga kompetisinya menjadi semakin sengit. Namun, negara-negara pesaing terberat sejauh ini masih berasal dari Asia, antara lain Korea Selatan, China, dan Chinese Taipei.

Untuk itu, Nisa mencoba untuk meluruskan cara berpikirnya dan fokus dalam setiap pertandingan dan turnamen, mengingat Olimpiade Paris 2024 tinggal satu tahun lagi.

“Sekarang saya lebih mencoba untuk tidak memandang kompetitor dari mana. Walaupun dia dari Korea Selatan, kami juga latihan dengan baik, sama bagusnya. Jadi saya lebih merasa percaya diri untuk melawan siapa pun,” ungkap Nisa.

Selain itu, atlet kelahiran Surabaya tersebut juga melakukan berbagai persiapan fisik maupun mental demi menghadapi Kejuaraan Dunia Panahan di Berlin, 31 Juli- 6 Agustus mendatang.

“Selain persiapan itu, saya juga banyak melakukan meditasi, yang ternyata punya efek bagus. Ada kalanya saya harus melawan negara-negara kuat, dan meditasi itu membuat kepercayaan diri muncul,” kata Nisa.

Meditasi, kata Nisa, juga untuk menenangkan pikiran. “Sebab sebenarnya kalau dilihat dari tembakan, kita juga tidak kalah, tapi kalahnya lebih ke mental dan fokus. Makanya tahun ini kita ikut pertandingan di luar negeri untuk mematangkan mental itu tadi, agar terbiasa. Tantangannya bukan cuma bidik busur ke target saja,” ujar Nisa. (M1)