“Sebab, di Rembang hasil tangkapan ikan melimpah. Kami juga telah mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau Good Manufacturing Practices (GMP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Erlina Restu Winarsih.
Namun, pandemi Covid 19 dinilai memberikan tantangan besar yang sempat mengancam kelangsungan usaha kuliner tersebut. Berkat dukungan penuh yang diberikan oleh Rumah BUMN Rembang sejak 2020, masa sulit tersebut berhasil diatasi hingga Mina Food Rembang semakin berkembang, membuka peluang baru, dan terus memproduksi produk berkualitas yang kian diminati lebih luas.
Kini, Mina Food Rembang juga telah mengembangkan produk makanan ringan baru dengan merek Prasna, seperti keripik ikan layur, keripik ikan bilis, dan sumpia abon ikan.
Dalam sebulan, kata Erlina Restu Winarsih, Mina Food mampu memproduksi ratusan kilogram produk olahan ikan dengan omzet yang mencapai belasan juta rupiah. Erlina mengungkapkan bahwa dukungan Rumah BUMN Rembang sangat membantu dalam mengelola dan memasarkan produknya, khususnya dalam hal e-Commerce untuk mengembangkan bisnis secara lebih efektif.
“Rumah BUMN Rembang juga memberikan edukasi kepada saya bahwa bisnis bukan sekadar menjual barang, tapi diperlukan kemampuan memanfaatkan teknologi digital, sehingga kita sebagai UMKM lebih terbuka terhadap strategi untuk mengelola branding produk serta memperluas akses pasar. Terima kasih Rumah BUMN Rembang, semoga bisa membantu lebih banyak UMKM untuk maju,” ucap Erlina Restu Winarsih.
Dalam hal ini, Corporate Secretary SIG menyampaikan, pihaknya bangga terhadap pencapaian Mina Food yang berhasil bangkit dari masa-masa sulit sehingga mampu mengembangkan usahanya.
“Pencapaian ini menjadi bukti konsistensi SIG yang terus memberikan pendampingan dan pembinaan secara komprehensif kepada pegiat UMKM melalui Rumah BUMN Rembang,” ungkap Vita Mahreyni. (rw)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS