JAKARTA, Makansedap.idCorporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Vita Mahreyni mengatakan, Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rembang hadir sebagai inkubator bisnis yang membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner untuk maju dan berkembang.

“Rumah BUMN Rembang hadir sebagai inkubator bisnis yang membantu UMKM untuk maju dan berkembang melalui program pendampingan dan pembinaan yang menyeluruh. Semoga Rumah BUMN Rembang dapat terus melahirkan pengusaha-pengusaha sukses yang dapat berkontribusi terhadap ekonomi daerah dan membuka kesempatan kerja untuk membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran,” kata Vita Mahreyni seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Senin, 16 Desember 2024.

Rumah BUMN SIG Rembang yang dikelola PT Semen Gresik selaku anak usaha SIG terus berperan aktif mendukung perkembangan UMKM di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Sejak awal beroperasi pada 17 Agustus 2020, Rumah BUMN Rembang telah mendampingi 495 UMKM dan berkontribusi dalam penyerapan hingga 1.869 tenaga kerja lokal.

Program pendampingan yang difokuskan pada pengembangan produk, perluasan akses pasar, hingga pemanfaatan teknologi digital, dinyatakan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan UMKM lokal.

Selama empat tahun berdiri, total transaksi yang tercatat di Rumah BUMN Rembang mencapai sebesar Rp 4,62 miliar. Hal ini dianggap menjadi bukti nyata dari komitmen Rumah BUMN Rembang dalam menciptakan peluang ekonomi baru dan mendukung pengusaha lokal untuk berkembang, sehingga mampu menghasilkan dampak positif bagi perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja.

Salah satu kisah sukses UMKM binaan Rumah BUMN Rembang dalam mengembangkan usaha, adalah Erlina Restu Winarsih sebagai owner Mina Food Rembang yang mengolah hasil laut ikan barakuda menjadi frozen food dengan merek Ayasea. Produk ini kali pertama diperkenalkan pada 2016 dan cepat diterima oleh pasar lokal.

Produk Ayasea Frozen dari Mina Food Rembang diproduksi dengan kualitas premium dari ikan barakuda pilihan dan ikan segar dari laut pantura.

“Sebab, di Rembang hasil tangkapan ikan melimpah. Kami juga telah mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau Good Manufacturing Practices (GMP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Erlina Restu Winarsih.

Namun, pandemi Covid 19 dinilai memberikan tantangan besar yang sempat mengancam kelangsungan usaha kuliner tersebut. Berkat dukungan penuh yang diberikan oleh Rumah BUMN Rembang sejak 2020, masa sulit tersebut berhasil diatasi hingga Mina Food Rembang semakin berkembang, membuka peluang baru, dan terus memproduksi produk berkualitas yang kian diminati lebih luas.

Kini, Mina Food Rembang juga telah mengembangkan produk makanan ringan baru dengan merek Prasna, seperti keripik ikan layur, keripik ikan bilis, dan sumpia abon ikan.

Dalam sebulan, kata Erlina Restu Winarsih, Mina Food mampu memproduksi ratusan kilogram produk olahan ikan dengan omzet yang mencapai belasan juta rupiah. Erlina mengungkapkan bahwa dukungan Rumah BUMN Rembang sangat membantu dalam mengelola dan memasarkan produknya, khususnya dalam hal e-Commerce untuk mengembangkan bisnis secara lebih efektif.

“Rumah BUMN Rembang juga memberikan edukasi kepada saya bahwa bisnis bukan sekadar menjual barang, tapi diperlukan kemampuan memanfaatkan teknologi digital, sehingga kita sebagai UMKM lebih terbuka terhadap strategi untuk mengelola branding produk serta memperluas akses pasar. Terima kasih Rumah BUMN Rembang, semoga bisa membantu lebih banyak UMKM untuk maju,” ucap Erlina Restu Winarsih.

Dalam hal ini, Corporate Secretary SIG menyampaikan, pihaknya bangga terhadap pencapaian Mina Food yang berhasil bangkit dari masa-masa sulit sehingga mampu mengembangkan usahanya.

“Pencapaian ini menjadi bukti konsistensi SIG yang terus memberikan pendampingan dan pembinaan secara komprehensif kepada pegiat UMKM melalui Rumah BUMN Rembang,” ungkap Vita Mahreyni. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS