Oleh karena itu, menurut Dian Sastrowardoyo, penting bagi orang tua untuk membuka pikiran, serta menghindari perlakuan yang membedakan antara anak laki-laki dan perempuan dalam hal potensi dan aspirasinya.
Salah satu contoh yang sering terjadi adalah stereotip gender yang masih ada di masyarakat. Anak perempuan sering dianggap kurang cocok untuk mengejar karier yang maskulin.
“Karena dari awal aja, dari rumah aja dia udah kena brain wash bahwa kamu itu anak perempuan, tidak usah terlalu ambisius, sekolah tinggi-tinggi juga ujung-ujungnya mengurus rumah. Itu sebuah keminderan yang menjadi salah satu faktor yang membuat anak perempuan tidak mau usaha lebih atau maksimal untuk mengejar dan mengasah kemampuannya,” ujar Dian Sastrowardoyo.
Dian Sastrowardoyo, founder Yayasan Dian Sastrowardoyo, menganggap hal tersebut menjadi pandangan yang terkadang sudah tertanam secara tidak sadar dalam pikiran orang tua, sehingga dapat membatasi impian dan potensi anak perempuan.