Padahal, Avila bilang mereka sudah mengalami masalah sejak kualifikasi. Avila harus start dari posisi ketiga karena saat kualifikasi, dia performanya kurang dibandingkan seri lalu. “Ada sedikit penurunan performa memang pada mobil kami, sehingga saya harus start dari posisi ketiga. Tapi kami bisa tampil maksimal sepanjang 12 lap hingga finis posisi 1-2,” ujar Avila.

Dari balapan kelas 1500 ke 1200 itu nyaris tak ada jedah sama sekali sehingga dia mengaku sangat kelelahan dan panas. “Saya kecapean sekali dan sangat panas,” tuturnya. Tapi, sangat bahagia karena akhirnya dua pembalap Honda Racing Indonesia finis 1-2.

Menurut Avila, balapan di dua kelas Kejurnas ITCR 1.500 dan ITCR 1.200 itu juga sekalian jadi latihan jelang tampil di pentas Malaysian Championship Series Round 4 di Sepang Internasional Circuit berpasangan dengan Putera Adam pada 8 September mendatang, bersama Honda Malaysia Racing Team. Apalagi itu akan jadi seri terakhir sekaligus penentuan di Malaysia siapa pemenang tahun ini.

“Semoga saya dan Putera bisa bermain baik untuk mendapat hasil terbaik di Sepang dua pekan mendatang,” harap pemuda kelahiran Jakarta 12 April 2002 ini. Usai Malaysia, ISSOM putaran 4 akan berlanjut pada 29 September mendatang.

Avila Bahar memacu Honda City Hatchback di kelas ITCR 1.500cc. (Makansedap.id/Nonnie Rering).

Sementara sang Ayah, Alvin Bahar, juara kelas Kejurnas ITCR 3.600, justru tak tampil di akhir pekan kemarin lantaran Panitia dari Sentul International Circuit mengeluarkan pengumuman kalau kelas Kejurnas ITCR 3.600 Putaran 3 dibatalkan, mengingat jumlah minimum peserta tak mencapai kuota dan tak tersedia kelas yang dapat digabungkan, sehingga Alvin tetap sebagai juara tanpa ada penambahan poin kejurnas. (nr)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS