JAKARTA, Makansedap.id – Psikolog Samanta Elsener menjelaskan, tanda seseorang telah sembuh dari inner child trauma adalah ketika mereka melihat peristiwa buruk di masa lalunya secara netral.
“Ketika kita udah benar-benar sembuh dari inner child trauma, kita punya perasaan yang netral terhadap apapun peristiwa traumatis yang kita alami. Misalnya gini, kita kehilangan ibu, waktu kita kecil tiba-tiba, atau kehilangan ayah tiba-tiba. Kita merasa berduka. Tapi pada saat kita udah selesai, masa berdukanya, pas kita ingat lagi kejadian waktu orang tua kita meninggal itu, kita sudah tidak nangis lagi,” ujar Samanta Elsener dalam Siaran Sehat Kementerian Kesehatan yang dibaca Makansedap.id, Senin, 12 Februari 2024.
Samanta Elsener menuturkan, inner child trauma adalah konsep dari psikolog Swiss, Carl Jung, yang menjelaskan tentang sosok anak kecil yang ada pada diri seseorang. Semua orang, kata Samanta Elsener, memiliki inner child trauma.
Seiring perkembangan ilmu psikologi, kata Samanta Elsener, ada istilah inner child trauma. Hal tersebut, menurut dia, adalah situasi di mana ada sebuah isu, trauma atau luka yang belum dituntaskan.
Samanta Elsener menjelaskan, penyebab inner child trauma bermacam-macam, misalnya pernah dirundung pada saat masih sekolah, dilecehkan, menyaksikan orang tua bercerai, atau melihat orangtuanya meninggal, seperti pada saat pandemi Covid 19.