JAKARTA, Makansedap.id – Ada sejumlah jenis gula yang dapat memengaruhi kesehatan kardiovaskular.
Sebuah penelitian terbaru yang menyelidiki dampak gula terhadap risiko penyakit kardiovaskular menemukan bukan hanya kuantitas tetapi juga sumber gula memainkan peran penting.
Para peneliti mencatat bahwa mengonsumsi minuman manis secara signifikan meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan fibrilasi atrium.
“Temuan paling mencolok dari penelitian kami adalah hubungan yang berbeda antara berbagai sumber gula tambahan dan risiko penyakit kardiovaskular. Kontras yang mengejutkan ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan tidak hanya jumlah gula yang dikonsumsi tetapi juga sumber dan konteksnya,” kata penulis artikel, Suzanne Janzi dalam sebuah rilis berita yang dilansir Medical Daily dan dibaca Makansedap.id, Sabtu, 21 Desember 2024.
Untuk memperkirakan bagaimana berbagai jenis gula memengaruhi kesehatan jantung, para peneliti menganalisis data dari dua studi kohort utama yakni Swedish Mammography Cohort dan the Cohort of Swedish Men.
Dengan kuesioner diet sejak 1997 dan 2009, mereka melacak kebiasaan makan 69.705 peserta dan menindaklanjutinya untuk mengetahui risiko berbagai penyakit kardiovaskular hingga kematian atau hingga 2019.
Studi ini berfokus pada tiga sumber gula yakni topping seperti madu, camilan seperti kue kering, dan minuman manis seperti minuman bersoda.
Para peneliti kemudian meneliti bagaimana sumber gula ini memengaruhi risiko tujuh penyakit kardiovaskular, termasuk dua jenis stroke, serangan jantung, gagal jantung, aneurisma aorta, fibrilasi atrium, dan stenosis aorta.
Selama masa tindak lanjut, 25.739 peserta mengalami masalah kardiovaskular. Analisis menunjukkan minuman bersoda dikaitkan dengan bahaya terbesar, meningkatkan risiko stroke iskemik, gagal jantung, fibrilasi atrium, dan aneurisma aorta abdominal.
“Gula cair yang ditemukan dalam minuman manis, biasanya memberikan rasa kenyang yang lebih sedikit daripada bentuk padat. Gula membuat Anda merasa kurang kenyang yang berpotensi menyebabkan konsumsi berlebihan. Konteks juga penting camilan sering dinikmati dalam suasana sosial atau acara-acara khusus, sementara minuman manis mungkin dikonsumsi lebih teratur,” kata Suzanne Janzi.
Namun, risiko kesehatan terbesar terlihat pada orang-orang yang mengonsumsi camilan paling sedikit.
Seperti dilansir Antaranews.com, hal ini dapat disebabkan oleh fakta bahwa orang-orang ini mungkin memiliki pola makan yang sangat ketat karena kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Sebaliknya, mengonsumsi camilan sesekali dikaitkan dengan hasil yang lebih baik daripada tidak mengonsumsi camilan sama sekali.
“Meskipun studi observasional kami tidak dapat menetapkan sebab akibat, temuan ini menunjukkan asupan gula yang sangat rendah mungkin tidak diperlukan atau bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular,” kata Suzanne Janzi.
Seperti dari Medical Daily, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sesekali mengonsumsi makanan manis mungkin tidak membahayakan jantung. Tetapi asupan gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke dan aneurisma secara signifikan. (rw)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS