Keempat, cabai merah keriting. Cabai merah keriting menjadi salah satu cabai favorit yang paling banyak dicari. Cabai ini memiliki bentuk ramping, panjang dan melengkung sehingga disebut keriting.

Bagian dagingnya lebih berisi dengan biji yang menempel pada daging. Memiliki rasa pedas yang lumayan tinggi dengan aroma yang tajam. Cbai merah keriting lebih sering dijadikan penguat rasa untuk bumbu halus. Saat ini, harga cabai merah keriting di Jakarta mulai dari Rp 33 ribuan per kilogram.

Kelima, cabai hijau besar. Cabai besar hijau merupakan fase muda dari cabai merah besar sebelum matang. Cabai hijau besar memiliki rasa pedas jauh lebih ringan daripada cabai merah besar.

Cabai ini biasanya dijadikan sebagai tumisan dengan cara dipotong serong. Sebelum diolah menjadi makanan, cabai hijau besar sebaiknya direbus atau digoreng terlebih dahulu untuk mengurangi aroma langu.

Keenam, cabai keriting hijau. Cabai hijau keriting sebagai fase muda dari cabai merah keriting dan rasanya juga tidak sepedas cabai merah keriting. Cabai keriting hijau ini sering dijumpai di masakan padang seperti sambal hijau, ayam cabai hijau, dan juga bumbu tumisan.

Ketujuh, cabai gendot. Cabai gendot berasal dari Dieng, Wonosobo ini mempunyai bentuk yang unik, warnanya hijau menuju jingga dan mempunyai ukuran kecil dengan bentuk yang sedikit gemuk. Cabai gendot biasanya digunakan untuk acar atau ditumis bersama bahan masakan lainnya seperti tahu atau irisan daging.

Di Indonesia terdapat beragam jenis cabai, bahkan punya rasa pedas yang berbeda-beda. Berikut delapan jenis cabai di Indonesia. Salah satunya cabai katokkon. (Makansedap.id/DOK Dreamstime.com)

Kedelapan, cabai katokkon. Cabai ini biasanya sering digunakan untuk menambah rasa pada hidangan khas Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Cabai katokkan memiliki bentuk bulat seperti tomat dengan diameter sekitar 2-3 centimeter per buah dan rasanya lebih pedas dibandingkan cabai rawit. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS