JAKARTA, Makansedap.id – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr Imran Prambudi mengatakan, penggunaan kondom bisa mencegah penyakit menular akibat hubungan seksual seperti HIV atau infeksi menular seksual, 80% hingga 90%.

“Dengan kondom bisa melakukan pencegahan HIV dan penyakit menular, 80% hingga 90%. Jadi efektifitasnya cukup tinggi asal digunakan secara benar, digunakan pada tempatnya,” kata dr Imran Prambudi dalam keterangan resmi soal edukasi alat kontrasepsi yang dibaca Makansedap.id, Rabu, 21 Februari 2024.

Penggunaan kondom, kata dr Imran Prambudi, bisa mengontrol penyakit menular seksual lainnya dan sebagai upaya untuk melindungi kesehatan reproduksi pria dan wanita.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, dr Imran Prambudi mengatakan, di Indonesia setiap bulannya ada 4 ribu kasus HIV baru akibat penyakit menular seksual. Hal itu karena masih banyak pria yang enggan memakai kondom sebagai alat kontrasepsi yang aman karena alasan tidak nyaman saat berhubungan.

Selain sebagai alat kontrasepsi, kondom juga sebagai alat pencegah kehamilan yang aman dan terbukti efektif sehingga bisa meningkatkan partisipasi masyarakat untuk program keluarga berencana atau KB.

Pihak swasta yang mau memberikan edukasi mengenai pentingnya menggunakan kondom, kata dr Imran Prambudi, perlu diapresiasi. Kondom sebagai alat kontrasepsi sangat bermanfaat untuk digunakan.

“Bahwa hubungan seks itu merupakan sesuatu yang perlu ada tanggung jawabnya, terhadap kesehatan jangan sampai menularkan ke pasangan. Kedua, hubungan seks ada efeknya, kalau sperma bertemu ovum akan terjadi kehamilan,” kata dr Imran Prambudi.

Edukasi kepada pasangan muda mengenai penggunaan kondom, kata dr Imran Prambudi, sangat penting. Sebab, hubungan seksual merupakan komitmen dan tanggung jawab jangka panjang yang harus direncanakan dengan matang.

Kondom selain sebagai alternatif alat kontrasepsi untuk cegah kehamilan dan penyakit, juga sebagai pilihan bagi wanita yang tidak bisa melakukan KB dengan hormon seperti suntik atau pil.

Sehingga ada kesetaraan gender terhadap pentingnya melakukan KB dan menjadi tanggung jawab tidak hanya wanita namun juga pria.

“Dengan adanya produk yang membuat proteksi tapi cukup menyenangkan akan bisa meningkatkan partisipasi pria dalam hal KB,” kata dr Imran Prambudi. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS