Husnul Wati berkeinginan tidak hanya sekedar mengolah sayur ares dalam bentuk produk instan, tapi juga memperkenalkan makanan lokal dengan masa simpan yang lebih lama.

“Kami melihat potensi pariwisata Lombok sangat besar, jadi dengan masa simpan sayur ares instan yang dapat bertahan hingga dua pekan di suhu ruang, kami ingin memperkenalkan produk lokal ini ke luar daerah hingga luar negeri,” papar Husnul Wati.

Mahasiswi Fakultas Teknologi Pangan, Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini juga memaparkan produk yang dibuat dari dana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM Kewirausahaan yang mereka ajukan pada awal Maret lalu.

“Dari 62 proposal PKM Unram yang lolos pendanaan, program kami merupakan salah satunya,” kata Husnul Wati.

Bersama dengan keempat rekannya, Irhas Anugrahadi, Ratih Damayyana Dwi Cinthami, Nur Asri Shakila, dan Siti Wahyuni, mereka berencana memasukkan inovasi produk olahan masakan khas Lombok pertama ini, ke beberapa tempat oleh-oleh kuliner yang ada di Lombok.

“Dalam waktu dekat ini, kami akan memasukkan produk kami ke NTB Mall, dan ke beberapa tempat oleh-oleh lainnya,” jelas Husnul Wati. (M1)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS