JAKARTA, Makansedap.id – Dokter Patriotika Ismail, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam RS EMC Cikarang, memberikan tips cara memilih obat batuk OTC yang tepat.

Obat dijual bebas atau OTC yang mudah didapat dan terjangkau bisa menjadi pilihan untuk bantu meredakan batuk. Namun, di antara berbagai jenis obat batuk OTC yang ada, penting untuk memilih jenis obat sesuai dengan gejala yang dialami.

“Sebaiknya memang  di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Tapi sebelum itu, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak,” ujar dr Patriotika Ismail dalam keterangan resmi yang dibaca Makansedap.id, Rabu, 11 September 2024.

Bahkan, kata dr Patriotika Ismail, juga perlu diketahui sudah berapa lama menderita batuknya. Sebab, kalau obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi. Jika batuk tidak kunjung sembuh, jangan ragu  untuk segera menemui dokter.

Perbedaan gejala batuk yang dialami, menurut dr Patriotika Ismail, menentukan pula kandungan obat yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Agar tepat sasaran, perhatikan kolom kandungan yang tertera dalam bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.

Gejala batuk berdahak disarankan mengonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin. Sedangkan, untuk gejala batuk kering disarankan yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan.

Sementara itu, batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin.

Secara umum, batuk bersifat self limiting yang berarti akan hilang dengan sendirinya sehingga obat OTC sangat cukup untuk mengatasi gejala batuk di tahap awal.

“Namun, obat batuk OTC, jika dikonsumsi tidak sesuai dosis dan jangka waktu yang disarankan bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah dan perubahan tekanan darah. Karena itu, pemilihan obat batuk OTC dan penggunaan dosisnya harus tepat,” jelas dr Patriotika Ismail.

Penggunaan Dosis

Dalam kesempatan terpisah, hal senada diungkapkan dr Elizabeth Angelina, dokter medis PT Bintang Toedjoe. Dia menjelaskan obat OTC lebih dianjurkan sebagai pertolongan pertama dan untuk batuk akut, bukan kronis.

“Penting untuk tetap menjaga dosis yang tepat pada saat memanfaatkan obat batuk OTC. Sebab, konsumsi obat OTC berlebihan tidak hanya menguras dompet, tapi juga berdampak negatif bagi kesehatan.  Sebagai bentuk pengobatan sendiri, konsumsinya harus sesuai dengan takaran yang dianjurkan dengan membaca aturan pakai dengan saksama,” tutur dr Elizabeth Angelina.

Untuk masyarakat yang mementingkan faktor praktis, obat batuk OTC dalam kemasan sachet bisa menjadi pilihan tepat. Sebab, sudah terkandung satu dosis setiap satu sachet, mudah dibawa dan dikonsumsi di mana saja jika perlu, tanpa risiko membawa obat dalam botol yang bisa bocor dan sekaligus membawa sendok takar.

“Sebagai konsumen cerdas, harus jeli memilih obat batuk OTC yang ada di pasaran. Dari segi kandungan juga kemasannya. Bisa mempertimbangkan obat batuk OTC dalam kemasan sachet yang kandungannya lengkap; Dextromethorphan, Guaifenesin, dan Chlorpheniramine Maleate 2 mg, sehingga efektif meredakan batuk. Tidak kalah penting untuk selalu memperhatikan dosis dan anjuran pemakaian,” pungkas dr Elizabeth Angelina. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS