Menurut Paus Fransiskus, pengalaman-pengalaman hidup dengan keterbatasan yang dialami oleh para penyandang disabilitas bukan suatu halangan untuk melakukan hal terbaik dalam kehidupan ini. Sebab, semua umat manusia memiliki kontribusi masing-masing bagi kehidupan di dunia.
Paus Fransiskus juga menyebutkan manusia saling membutuhkan satu sama lain, tanpa harus memandang fisik, ataupun kekurangan lain yang dimilikinya, sehingga manusia bisa mengerti arti kasih yang sesungguhnya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan manusia.
“Tuhan tidak pernah lupa terhadap kita. Mari ingat itu untuk menjaga harapan kita agar tetap hidup dan berjuang tanpa kenal lelah, guna membuat hidup kita bisa menjadi anugerah bagi orang lain,” ujar Paus Fransiskus seperti dilansir Antaranews.com.
Pada akhir kesempatan, Paus Fransiskus memberkati para hadirin, sekaligus mendoakan mereka, dan juga meminta doa untuk dirinya kepada para hadirin.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini sebagai lawatan Bapa Suci ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan. (rw)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS