Sport tourism juga akan lebih berkembang. Kemudian pada gilirannya Solo akan menjadi destinasi yang menarik dengan karakter kebudayaannya dan ini akan menghasilkan multiplier effect bagi semua,” papar Retno Wulandari.

Produk UMKM

Di sisi lain, Peparnas XVII juga menjadi ajang promosi produk UMKM Kota Solo dan sekitarnya. Salah satunya lewat agenda Festival UMKM di Stadion Manahan Solo selama Peparnas XVII, 6-13 Oktober 2024.

“Saya rasa momentum untuk event ini bisa dinikmati, tidak hanya pada stakeholder pariwisata tapi juga UMKM, transportasi, suvenir dan lainnya. Jadi benar-benar menggerakkan ekonomi kota,” imbuh Retno Wulandari.

Sementara itu, Ketua Bidang UMKM Panitia Besar atau PB Peparnas XVII, Agus Santoso, menyebut ada sebanyak 190 UMKM yang dilibatkan baik di Festival UMKM ataupun venue pertandingan di Solo dan sekitarnya.

“Kami di sini berupaya mempromosikan lewat media sosial atau medsos. Mudah-mudahan adanya event ini bisa menjadi tempat untuk promosi dan mengenalkan produk,” tutur Agus.

Di sisi lain, Agus Santoso menegaskan dalam event ini tidak menargetkan jumlah omzet yang didapat UMKM. Akan tetapi, dia berpikir jangka panjang supaya produk-produk UMKM ini lebih dikenal luas ke berbagai daerah.

Sementara itu, pelaku UMKM, Ulumul Aina menjelaskan event seperti Peparnas ini ditunggu pelaku usaha. Apalagi jika mereka mendapat dukungan fasilitas gratis seperti tenda atau booth, gratis biaya sewa, dan promosi gratis.

Ulumul Aina menambahkan kesadaran masyarakat untuk membeli dan memakai produk lokal juga berdampak besar pada keberlangsungan UMKM.

“Harapannya terus berlanjut hingga ke depannya. Tidak hanya profit yang didapatkan, tapi benefit. Harapannya event nasional bisa digelar di Kota Solo. Jadi tidak hanya sekali dua kali tapi seterusnya, terpenting menggandeng dan mengajak teman-teman UMKM,” pungkas Ulumul Aina. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS