Untuk memulihkan cedera, Eko Yuli Irawan hanya diwajibkan mengikuti lima dari tujuh babak kualifikasi Olimpiade yang sudah cukup membuatnya lolos ke ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia di Paris.
Hadi Wihardja menjelaskan, selama menjalani pemusatan latihan sekitar dua minggu di Montpellier, Prancis, proses persiapan berjalan tanpa kendala berarti. Namun, cedera yang dialami di tengah pertandingan merupakan kondisi di luar dugaan.
Meskipun Eko Yuli Irawan tidak menyumbangkan medali dan penampilannya di Olimpiade Paris merupakan yang terakhir, kata Hadi Wihardja, perjalanan Eko selama ini menjadi motivasi penting bagi angkat besi Indonesia.
Eko Yuli Irawan telah menorehkan nama besarnya bagi angkat besi Indonesia di pentas Olimpiade dengan menyumbangkan empat medali yaitu medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012, serta meraih medali perak pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dan Olimpiade Tokyo 2020. (rw)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS