Juru bicara aksi menyoroti hak para ibu dan anak-anak di Palestina untuk merayakan Hari Ibu, menekankan mereka tidak bisa melakukannya.
Seorang ibu asal Belanda, Shirley Stout ikut dalam aksi tersebut menyertakan bayinya dan mengungkapkan solidaritasnya terhadap para ibu di Palestina.
“Setiap hari, setiap jam, setidaknya dua ibu meninggal di sana. Anak-anak meninggal dan menjadi yatim piatu. Mereka kehilangan rumah dan keamanan. Bagaimana kita bisa merayakan Hari Ibu di sini sementara para ibu berdiri di sana sambil menggendong anak-anak mereka yang meninggal?” kata Shirley Stout.
Shirley Stout juga menekankan kewajiban untuk bersuara menentang genosida dan memboikot pihak-pihak yang mendanai genosida tersebut.
“Kita semua manusia, kita semua Palestina, dan mereka adalah anak-anak kita,” sebut Shirley Stout, menggarisbawahi perlunya setiap orang untuk bersuara.
“Mereka semua ibu kita. Ini masa depan kita. Ini masa depannya. Ini untuk anak-anak kita. Semua anak-anak berhak hidup bebas dan bukan di bawah penjajahan,” tambah Shirley Stout. (rw)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
https://news.google.com/s/CBIwoKazrbgB?sceid=ID:id&sceid=ID:id&r=0&oc=1