Pengamat Akui Masih Ada Musisi Berbakat yang Terlupakan

Pengamat Akui Masih Ada Musisi Berbakat yang Terlupakan

JAKARTA, Makansedap.id – Pengamat hukum dan budaya, R Jossi Belgradoputra mengakui, masih ada sosok musisi berbakat dengan kualitas bagus yang terlupakan sehingga luput perhatian dan penghargaan.

Salah satu musisi berbakat yang luput dari perhatian, yaitu Dody Satya Ekagustdiman. Dia adalah seorang komposer yang telah menyumbangkan banyak karya yang merefleksikan kedalaman pemikiran dan keberanian dalam bereksperimen. “Sayangnya, kontribusi besar Dody Satya Ekagustdiman dalam khazanah musik kontemporer Indonesia kerap terabaikan,” jelas R. Jossi Belgradoputra dalam keterangan resmi kepada Makansedap.id, Sabtu, 21 Desember 2024.

Dody Satya Ekagustdiman, komponis asal Indonesia, dikenal dengan karya-karyanya yang sarat nuansa lokal, estetika budaya, dan eksplorasi konsep naratif. Bahkan, musiknya memiliki relevansi kuat dengan fenomena musik program sebagai bentuk seni.

“Musik program adalah media yang menggabungkan unsur naratif atau konseptual dalam musik instrumental. Karya-karya Dody Satya Ekagustdiman dapat dipahami sebagai bentuk musik program modern yang mengeksplorasi unsur budaya Indonesia melalui pendekatan konseptual, puitis, dan visual,” jelas R Jossi Belgradoputra.

Dody Satya Ekagustdiman dikenal karena kemampuannya merespons fenomena kebudayaan Indonesia dan meramunya ke dalam karya musik yang bersifat naratif dan reflektif. Dalam beberapa karyanya, seperti Perjalanan Sunyi atau komposisi-komposisi yang ia susun untuk pertunjukan teatrikal dan tari, Dody Satya Ekagustdiman menciptakan narasi musikal yang menggambarkan suasana, tema, dan cerita tertentu.

Karya-karya ini sering kali berakar pada nilai-nilai tradisi Nusantara, baik dari segi sumber inspirasinya maupun elemen musikal yang digunakan. “Pendekatannya ini menghubungkan musik program dengan identitas budaya lokal, sehingga memperkaya wacana musik program dalam konteks Indonesia,” kata R Jossi Belgradoputra.

Sebagai contoh, Dody Satya Ekagustdiman menggunakan elemen musik tradisional Indonesia seperti gamelan dan instrumen Sunda antara lain kecapi, suling, dan gendang, sebagai sarana untuk membangun narasi musikal yang ekspresif.