Asal mula Rumah Makan Padang atau lapau itu sudah hadir sejak akhir Abad 19. Saat itu, Padang menjadi ibu kota dari pusat pemerintahan Hindia Belanda di Sumatera bagian barat, Gouvernement van Sumatra’s Westkust.
Saat itu, kedainya begitu sederhana terbuat dari susunan beberapa batang bambu sehingga membentuk rumah-rumahan dengan atap rumbia. Hidangan lauk ditempatkan pada wadah-wadah tembikar besar, pada beberapa bagiannya diberi tirai kain untuk menutupi dari matahari.
Ciri khas
Seperti dilansir dari laman Jalur Rempah Kemendikbud, Nasi Padang terkenal dengan kandungan santan dan sambal pedasnya. Masakan Minang terdiri atas tiga unsur utama, yakni gulai, lado (cabai), dan bareh (nasi).
Masakan Minangkabau dan sebagian besar masakan Sumatera terpengaruh dari India dan Timur Tengah, dengan hidangan yang menggunakan saus gulai santan dan beragam penggunaan campuran rempah-rempah.
Sedangkan, Nasi Padang merupakan makanan yang meliputi nasi, lauk pauk, kuah kental, dan sayuran. Ciri khas menu nasi padang ini terdapat gulai, nangka muda, dan dilengkapi dengan berbagai lauk khas padang. Gulai berwarna kuning yang diolah dengan cita rasa sedikit asam.
Sejumlah lauk yang terdapat dalam nasi padang, seperti rendang, ayam goreng, telur dadar padang, ayam pop, ayam bakar, dendeng, cincang, paru goreng, tunjang kikil, ikan kembung, ikan kakap, dan sejumlah menu lainnya. Serta dilengkapi dengan sambal lado mudo atau sambal cabai ijo.
Adapun untuk menikmati hidangan di rumah makan Padang saat ini, umumnya dibanderol mulai dari harga Rp 18-20 ribu sudah bisa dapat nasi dan sepotong lauk dengan beragam pilihan mulai dari rendang, ayam, hingga ikan dengan campuran sayur berupa daun ubi, serta sejumput sambal hijau. Namun, harga tersebut bisa berbeda-beda tergantung dari jenis rumah makan padang dan lauknya yang dipilih. (na)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS