JAKARTA, Makansedap.id – Dokter spesialis ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan, bedah kepala dan leher RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ronny Suwento, Sp.THTBKL, Subsp.K(K) memberikan cara mendeteksi gangguan pendengaran pada anak sebelum berusia enam bulan.
“Sebelum anak berusia enam bulan juga bisa terlihat. Logikanya kalau bayi lagi asyik ngedot atau bermain tiba-tiba ada suara keras, seharusnya dia kaget atau berhenti sebentar sambil mikir ini suara apa lalu lanjut lagi. Apabila tidak, hal itu juga bisa jadi pertanda gangguan pendengaran,” kata Dr dr Ronny Suwento dalam siaran Instagram yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.
Tanda-tanda gangguan pendengaran pada anak, kata dr Ronny Suwento, dapat dikatakan tidak mudah untuk dikenali. Sebab, hal itu berkaitan dengan respon anak menanggapi suatu hal. Terkait hal ini, orang tua dituntut untuk lebih peka dan teliti memantau perkembangan anak baik dari segi motorik, sensorik dan sensitivitasnya.
Ketika bayi pada rentang usia tersebut tidak merespon atau menunjukkan wajah datar saat mendengar sebuah suara yang bising, menurut dr Ronny Suwento, orang tua tidak boleh berpikir anak tersebut sedang dalam kondisi tenang.
Sebab dikhawatirkan anak tersebut tidak dapat mendengar suara dengan jelas. Adapun tanda lainnya yang patut diwaspadai adalah anak tidak merespon bunyi dengan berkedip, tidak mengerutkan wajah atau menutup mata.
“Kalau punya bayi yang seolah tidur, anteng, padahal kakak-kakaknya lagi main perang-perangan di kolong kasur, itu jangan dibilang anak saya anteng. Kakaknya berisik saja dia tidak terganggu, kecurigaan kecil itu yang harus dijadikan dasar pemikiran selanjutnya untuk melihat respon si bayi,” ucap dr Ronny Suwento.