JAKARTA, ID – Dokter spesialis bedah onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr. dr. Denni Joko Purwanto SpB(K)Onk MM mengatakan, semua pria dan wanita memiliki risiko terkena kanker payudara. Namun, angka kejadian pada pria masih sedikit.

“Semua wanita maupun pria berisiko kanker payudara. Namun, pria sangat sedikit. Oleh karena itu semua wanita harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau Sadari,” ucap dr Denni dalam pesan singkat yang diterima Antara, Kamis, 19 Oktober 2023.

Berdasarkan artikel yang ditulis laman Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2022, pengertian Sadari adalah cara termudah untuk mendeteksi kelainan pada ukuran, tekstur, serta bentuk payudara. Hal itu dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara.

Pemeriksaan ini, kata dr Denni, juga bisa membantu deteksi dini kanker payudara, sehingga mengurangi risiko keparahannya dan mencegah terjadinya kanker.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan prevalensi kejadian kanker payudara di Indonesia pada beberapa penelitian, rata-rata ada di usia 47 tahun.

Kebanyakan orang tidak menyadari sudah mengalami kanker payudara. Sebab, ada beberapa kejadian yang tidak terdapat benjolan yang di sebut non palpable breast cancer.