Tempat mereka berjualan makanan tersebut dinamai Warung Tegal alias warteg dengan ciri khas dua pintu yang memiliki arti kepemimpinan dan kedisiplinan, serta warna hijau yang melambangkan seorang prajurit.

Selain itu, pesan makan di Warung Tegal sama seperti di barak yaitu dengan cara mengambil sendiri makanan yang diinginkan.

Menu merakyat

Warung Tegal memiliki menu yang sederhana, seperti nasi dengan lauk pauk ala rumahan, seperti sayur lodeh, orek tempe, telur balado, ayam goreng, serta aneka lauk lain yang bisa dipilih sesuai selera.

Aneka makanan ini disusun dalam etalase kaca, memungkinkan pelanggan dapat melihat langsung dan memilih makanan dengan cepat bahkan bisa ambil sendiri.

Harganya yang ramah di kantong menjadikan Warung Tegal sebagai solusi makan bagi mereka yang ingin makan kenyang tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Hingga kini, warteg kerap menjadi pilihan para kalangan pekerja, mahasiswa, dan masyarakat umum yang mencari makan cepat, murah, dan praktis.

Seiring berjalannya waktu, Warung Tegal mulai tersebar ke berbagai kota besar lainnya di Indonesia. Meski tampil sederhana, Warung Tegal telah menjadi ikon kuliner yang merakyat.

Dengan ciri khas makanan rumahan yang terjangkau, kehadiran Warung Tegal membantu memenuhi kebutuhan makan masyarakat dari berbagai kalangan. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS