JAKARTA, Makansedap.id – Sebuah studi Universitas McGill di Montreal, Kanada, menjelaskan, kekurangan vitamin D pada awal kehidupan dikaitkan dengan risiko penyakit autoimun yang lebih tinggi.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances itu menemukan, selama masa kanak-kanak, kelenjar timus membantu melatih sel-sel imun untuk membedakan antara jaringan tubuh sendiri dan penyerang yang berbahaya.

Kekurangan vitamin D pada tahap kehidupan tersebut menyebabkan timus atau kelenjar kekebalan menua lebih cepat.

“Timus yang menua menyebabkan sistem imun yang bocor,” kata penulis utama, John White, Profesor dan Ketua Departemen Fisiologi McGill seperti dilansir dari Medical Xpress yang dibaca Makansedap.id, Selasa, 22 Oktober 2024.

Berdasarkan hal itu, kata Profesor John White, timus menjadi kurang efektif dalam menyaring sel-sel imun yang secara keliru dapat menyerang jaringan sehat, sehingga meningkatkan risiko penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1.

Profesor John White mencatat, para peneliti telah mengetahui selama bertahun-tahun, vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium untuk tulang yang kuat, dan bahwa penelitian yang lebih baru telah menemukan peran pentingnya dalam mengatur sistem kekebalan tubuh.

“Temuan kami memberikan kejelasan baru pada hubungan ini dan dapat mengarah pada strategi baru untuk mencegah penyakit autoimun,” kata Profesor John White.