Kedua, refluks asam dan maag. Bagi individu dengan riwayat maag, konsumsi makanan pedas dapat memperparah kondisi tersebut. Makanan pedas dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar dan meningkatkan risiko terjadinya gastritis atau maag akut.

Ketiga, gangguan tidur atau insomnia. Mengonsumsi makanan pedas menjelang waktu tidur dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan perasaan tidak nyaman di perut, seperti kembung atau mulas. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan insomnia.

Keempat, penurunan sensitivitas lidah. Paparan makanan pedas yang terlalu sering dapat menyebabkan penurunan sensitivitas lidah. Hal ini membuat lidah kurang peka terhadap rasa, sehingga individu mungkin kesulitan menentukan tingkat kepedasan yang dapat ditoleransi.

Kelima, iritasi pada kulit. Selain memengaruhi pencernaan, konsumsi makanan pedas juga dapat menyebabkan kulit menjadi kemerahan. Seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Jumat, 20 Desember 2024, capsaicin dalam cabai merangsang pelebaran pembuluh darah, sehingga kulit tampak kemerahan, terutama pada wajah.

Meskipun makanan pedas memiliki manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Makanan pedas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti iritasi lambung atau gangguan pada saluran cerna lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan makanan pedas sesuai dengan toleransi tubuh masing-masing. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan pencernaan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan mengonsumsi makanan pedas secara bijak, kita dapat mendapat manfaatnya tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatan. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS