"Dulu, gula dan lemak tinggi diperlukan untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan halus, tetapi bahan-bahan premium dan peralatan canggih dapat membantu kami menghasilkan rasa yang nikmat dengan kadar yang lebih rendah," jelas Ma Zhichao.
BACA JUGA:Single Mom Dian Puspa Sari, Sopir Taksi yang Jadi Model di Jakarta Fashion Week
Namun, hal ini memunculkan tantangan lain. Dibandingkan dengan produsen tradisional, merek-merek baru ini cenderung lebih mahal. Jadi, apakah harga yang lebih tinggi ini akan membuat konsumen ragu untuk membeli?
Menurut pakar brand positioning Zhan Junhao, nilai uang telah menjadi kriteria utama bagi konsumen China yang semakin matang.
"Jika inovasi dan kualitas sepadan dengan harganya, orang-orang masih bersedia membayar," ujar Zhan Junhao.
Aneka variasi es krim di China.-Makansedap.id-Foodie
Dong juga sependapat saat diwawancarai. "Saya rela membayar lebih untuk es krim dengan bahan-bahan berkualitas tinggi. Tapi, kalau kualitasnya tidak bagus? Tidak mungkin saya beli," kata Dong.