JAKARTA, Makansedap.id – Makan, menurut sejumlah budaya di dunia, bukan sekedar mengolah dan menikmati hasil bumi, melainkan menjadi salah satu seni terhubung dengan sesama manusia, bersyukur atas kebaikan Tuhan, dan membuktikan kasih sayang kepada keluarga.
Nah, di Ethiopia ada makanan khas yang menjadi bagian dari tradisi makan bersama yang sudah berlangsung selama ribuan tahun. Berdasarkan pengalaman Matilda Cynthia Widi Yulianti yang biasa disapa Widi, ada makanan khas Ethiopia yang bernama Injera.
“Injera terbuat dari tepung gandum dan air yang difermentasi hingga memiliki bau yang khas, terasa sedikit asam, dan berongga,” kata Widi, mantan Staf Penerangan Sosial, dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Dar es Salaam sekaligus merangkap Burundi, Rwanda, dan Uni Komoro pada 2016.
Injera, kata widi, menjadi warisan kuliner dari The Mother Land yang sudah dikenal sejak zaman Kekaisaran Aksum, salah satu kerajaan terbesar di Afrika Timur.
BACA JUGA:Ini Makanan yang Baik untuk Suasana Hati dan Kesehatan Mental
“Kelahiran Injera diyakini tidak terlepas dari jejak kekuatan Kekaisaran Aksum yang memiliki hubungan perdagangan kuat dengan India dan wilayah Timur Tengah,” tutur Widi menceritakan pengalaman kuliner di Ethiopia kepada Makansedap.id, Senin, 8 September 2025.
Injera yang disajikan di piring besar yang disebut gebeta. Hal ini disinyalir merupakan perpaduan kebiasaan makan yang dibawa para saudagar.
Injera disajikan dengan lauk-pauk dan dinikmati bersama. Dalam tradisi makan Ethiopia, tidak diperkenankan menggunakan garpu atau pisau.
“Jadi injera harus langsung diambil dengan tangan kanan kemudian dicampur dengan lauk. Perpaduan rasa asam dari injera dengan rempah-rempah lauk-pauk menjadi sensasi tersendiri dari kuliner ini,” jelas Widi, ibu dari seorang putra yang berusia 3 tahun.
BACA JUGA:Kurangi Risiko Sakit Jantung dan Merawat Kesehatan Usus, Rajin Makan Serat
Menikmati injera bersama dengan keluarga, teman, atau kerabat dalam satu piring menjadi sebuah tanda kasih. Tradisi ini disebut gursha. Biasanya, tuan rumah menyuapi tamu untuk menunjukkan persahabatan, rasa hormat, dan kasih sayang.
Saat makan bersama, orang yang lebih tua dipersilakan mengambil injera lebih dahulu, kemudian berurutan berdasarkan usia.
Jika tuan rumah memberikan jamuan, tamu dilarang menghabiskannya. Menyisakan sedikit injera dan lauknya menjadi simbol keberlimpahan bagi pemilik rumah karena bisa menjamu tamu dengan baik.
Saat menikmati injera, biasanya terjadi percakapan yang hangat yang bisa menambah keakraban. Karena itu, injera bukan hanya soal makan, tetapi juga ritual sosial masyarakat.
BACA JUGA:8 Alasan Buah Bit Layak Dikonsumsi untuk Kesehatan Tubuh