Puasa intermittent dapat dilakukan sesuai jam yang dikehendaki, misalnya berpuasa mulai pukul 20.00 sampai dengan pukul 10.00 atau sampai pukul 12.00 selama 14-16 jam. Selama berpuasa, setiap individu hanya boleh minum yang tidak manis, tetapi di luar waktu puasa boleh memakan makanan sesuai jumlah kalori harian.
“Hindari diet ini pada penderita maag, dan tetap diet di bawah pengawasan supervisi ahli gizi atau dokter. Tetap yang utama perbanyak makan sayur, buah, kurangi konsumsi gula, garam, lemak,” ujar dia.
Terakhir, dalam rangka mengelola stres, menurut dr Ngabila Salama, masyarakat harus mendapatkan waktu istirahat yang cukup melalui tidur setidaknya tujuh jam per hari. Hal ini dapat disiasati dengan tidur singkat atau power nap selama 15 sampai 30 menit pada jam istirahat kantor.
Tujuannya adalah menambah tenaga sehingga tubuh kembali bugar dan rasa kantuk hilang sementara dengan cepat dan meningkatkan kemampuan konsentrasi selama bekerja.
Selain menjaga pola tidur, stres dapat dikelola lewat kunjungan silaturahim langsung ke orang lain, berbagi cerita dengan teman kerja dan berinteraksi dengan saling berempati. (rw)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS