“Ismail sangat cocok bermain teknis. Kami banyak menyiapkan diri untuk pertandingan semifinal ini dan ternyata Ismail bisa mencetak gol kedua dengan langsung menembak ke tiang jauh yang sangat sulit diantisipasi kiper lawan,” kata Jean Luc Vannuchi.
“Kami di final selanjutnya bertemu Jerman yang pada pertandingan sebelumnya mengalahkan Argentina. Jadi final yang baik, dua tim Eropa masuk ke final. Kami mempunyai dua hari untuk mempersiapkan diri di final untuk membawa pulang trofi ke tanah air,” kata Jean Luc Vannuchi.
Sementara itu, pelatih timnas U17 Mali, Soumalia Coulibaly mengatakan, anak-anak asuhnya sebenarnya memainkan pertandingan yang baik melawan Prancis. Namun, sayangnya dalam pertandingan ini timnya dapat kartu merah sehingga harus bermain dengan jumlah 10 orang.
“Meski kami menciptakan banyak peluang, tapi kami tidak bisa bermain dengan baik. Kami mungkin tidak beruntung ketika wasit memberikan kartu merah,” kata Soumalia Coulibaly. (M1)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS