Faktor Stres dan Kurang Tidur Pengaruhi Kualitas Sperma

Faktor Stres dan Kurang Tidur Pengaruhi Kualitas Sperma

stres dan kurang tidur bisa memengaruhi kualitas sperma terkait kesuburan laki-laki.-Makansedap.id-RS Emhaka

JAKARTA, Makansedap.id - Dokter spesialis andrologi lulusan Universitas Airlangga, Christian Christoper Sunnu, Sp.And mengungkapkan stres dan kurang tidur bisa memengaruhi kualitas sperma terkait kesuburan laki-laki.

“Kalau laki-laki stres, terutama stres jangka panjang, kronis, lebih dari 6 bulan itu sangat berbahaya,” kata dr Christian Christoper dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa, 16 September 2024.

Dokter yang berpraktik di EKA Hospital BSD itu mengatakan stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar level hormon kortisol dan prolaktin yang berbahaya karena menekan hormon kesuburan, seperti hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinizing (LH), dan testosteron.

Tiga hormon tersebut, lanjut Christian, adalah kunci untuk kesuburan. Testosteron berfungsi sebagai ereksi, FSH untuk pembentukan sperma, serta LH untuk pembentukan testosteron, hormon itu semua saling berkaitan.

BACA JUGA:Bahaya, Sering Begadang Scrolling Ponsel, Organ Tubuh Rusak

“Kalau kortisol tinggi, prolaktin tinggi, otomatis testosteron rendah, FSH rendah, LH juga rendah,” tutur dr Christian Christoper seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Kamis, 18 September 2025.

Penurunan kualitas sperma, dr Christian Christoper, dipengaruhi karena kurangnya waktu tidur atau begadang.

Idealnya tubuh membutuhkan waktu tidur sekitar 8,5 jam. Sayangnya masih banyak orang yang terbiasa tidur hanya 4 hingga 5 jam sudah merasa cukup.

Padahal, apabila waktu tidur tidak tercukupi bisa membahayakan tubuh yang mengalami kelelahan kronis.

BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh, Gejala Kanker Bisa Jadi Penyebab Nyeri Pinggang

“Tidur itu seperti tabungan, kalau kita tidak tabung tidur, kita akan kekurangan tidur atau namanya sleep depreviative,” imbuh dr Christian Christoper.

Sleep depreviative, kata dr Christian Christoper, bisa mengakibatkan sel-sel tidak bisa melakukan reparasi, termasuk salah satunya sel testis atau sel buah sakar.

Menurut dia, sel yang tidak direparasi dengan baik itu bisa terkumpul racun-racun karena tidak bisa buang.

“Sel-sel yang sudah rusak, dia tidak bisa perbaiki. Tertumpuklah racun-racun dan sel-sel yang sudah tua tadi, akibatnya spermanya jelek,” ujar dokter mitra Halodoc