Selama masa tindak lanjut, 25.739 peserta mengalami masalah kardiovaskular. Analisis menunjukkan minuman bersoda dikaitkan dengan bahaya terbesar, meningkatkan risiko stroke iskemik, gagal jantung, fibrilasi atrium, dan aneurisma aorta abdominal.
“Gula cair yang ditemukan dalam minuman manis, biasanya memberikan rasa kenyang yang lebih sedikit daripada bentuk padat. Gula membuat Anda merasa kurang kenyang yang berpotensi menyebabkan konsumsi berlebihan. Konteks juga penting camilan sering dinikmati dalam suasana sosial atau acara-acara khusus, sementara minuman manis mungkin dikonsumsi lebih teratur,” kata Suzanne Janzi.
Namun, risiko kesehatan terbesar terlihat pada orang-orang yang mengonsumsi camilan paling sedikit.
Seperti dilansir Antaranews.com, hal ini dapat disebabkan oleh fakta bahwa orang-orang ini mungkin memiliki pola makan yang sangat ketat karena kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Sebaliknya, mengonsumsi camilan sesekali dikaitkan dengan hasil yang lebih baik daripada tidak mengonsumsi camilan sama sekali.
“Meskipun studi observasional kami tidak dapat menetapkan sebab akibat, temuan ini menunjukkan asupan gula yang sangat rendah mungkin tidak diperlukan atau bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular,” kata Suzanne Janzi.
Seperti dari Medical Daily, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sesekali mengonsumsi makanan manis mungkin tidak membahayakan jantung. Tetapi asupan gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke dan aneurisma secara signifikan. (rw)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS