“Tentu saja ini sebuah tingkat terakhir bagi kedua tim di kejuaraan ini. Namun, bukan berarti pertandingan ini lebih penting dari laga lain. Kami menganggap laga ini akan menjadi pertandingan yang biasa saja,” tambah Jean Luc Vannuchi.
Dalam kesempatan sama, Jean Luc Vannuchi juga memastikan telah mengantongi cara untuk mengatasi keunggulan Paris Brunner dan kawan-kawan. Dia berharap, instruksi yang telah diberikan bisa dieksekusi dengan baik oleh para pemainnya di lapangan untuk menjadi tim yang keluar sebagai pemenang.
“Kami selalu mempunyai rencana dan tentu saja ini bergantung dengan lawan yang akan kami hadapi. Kami ada sesi khusus untuk menyerang dan bertahan. Kami sudah melakukannya dengan materi beberapa video,” ujar Jean Luc Vannuchi.
“Kami tahu apa yang harus kami lakukan melawan Jerman. Kami akan menyelesaikannya ini. Kami akan memberikan ide dan pikiran kami kepada pemain. Hal inilah yang sudah berlangsung selama tiga tahun ini,” lanjut Jean Luc Vannuchi.
Sementara itu, dari sisi pemain, Mohamed-Amine Bouchenna, mengharapkan timnya mendapatkan banyak dukungan dari penonton di Stadion Manahan pada partai final nanti untuk membuat negaranya merengkuh trofi dua tahunan itu untuk kali kedua setelah yang pertama pada edisi 2001.
“Ya tentu saja ketika ada banyak orang yang menonton di negara Anda, kami akan sangat senang. Di media sosial, kami juga mendapatkan banyak dukungan,” ujar Bouchenna.
“Penting sekali bisa melihat orang-orang mendukung kami, mengirimkan kami pesan, dan tentu saja dukungan dari klub saya Clermont Foot. Yang jelas, kami berharap besok ada banyak orang yang datang untuk mendukung kami,” imbuh Jean Luc Vannuchi. (M1)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS