Upacara minum teh merupakan bentuk penghargaan terhadap kerja keras para petani teh dan rasa syukur terhadap pemberian Tuhan.
“Kita harus bisa menerima, oh ternyata teh seperti ini. Jadi, sebelum minum, kita harus bersyukur dan berterima kasih karena petani sudah susah payah untuk memetik sampai proses teh itu enggak gampang. Itulah yang kita harus menerima dan bersyukur,” kata Suwarni Widjaja.
Orang China biasa melakukan upacara minum teh pada hari besar atau perayaan Imlek. Tuan rumah yang biasa minum teh umumnya sudah menyediakan perlengkapan minum teh untuk tamu-tamu yang datang berkunjung.
Suwarni Widjaja mengatakan, jamuan minum teh di China lebih santai dan bersuasana kekeluargaan.
Tuan rumah dan tamu bisa bersantai bersama sambil menikmati teh dalam ritual minum teh ala China, berbeda dengan upacara minum teh Jepang.
Cara Jepang
Suwarni Widjaja mengatakan, upacara minum teh di Jepang lebih tertib. Tamu-tamu yang mendapat sajian teh tidak boleh berbincang santai dengan tuan rumah atau orang yang menyajikan teh.
“Kalau kita di dalam ruangan tatami, itu kita tidak banyak bicara. Kita hanya memfokuskan tuan rumah membuat teh buat kita minum dan kita mempertanyakan hanya sebatas apa yang kita dapat. Misalnya tehnya dari mana, kuenya dari mana, peralatan yang dipakai, hanya itu saja komunikasinya,” Suwarni Widjaja menjelaskan.