Pugasan yang umum digunakan meliputi uni atau bulu babi, ikura atau telur ikan salmon, dan toro atau perut ikan tuna berlemak. Sushi ini bukan hanya menjadi menu andalan di restoran, tetapi juga sering ditemukan dalam bento box yang dijual di berbagai stasiun di Jepang.
Ketiga, Nigiri yang memiliki bentuk sederhana, terdiri atas nasi dengan pugasan di atasnya, seperti ikan tuna, tamago, udang, dan makanan laut lainnya. Nigiri sushi adalah jenis sushi pertama yang diciptakan pada era 1800, dikenal juga sebagai edo mae yang berarti di depan Edo (Tokyo). Pada masa itu, hidangan laut untuk Nigiri ditangkap dari teluk Tokyo.
Menariknya, meskipun salmon Nigiri kini umum di Indonesia, orang Jepang baru mengenal salmon pada era 1990. Hal ini disebabkan oleh parasit yang terdapat pada salmon dari laut Pasifik yang membuatnya tidak aman untuk dimakan mentah.
Salmon akhirnya diterima sebagai pugasan sushi setelah kampanye besar-besaran dari Pemerintah Norwegia, salah satu eksportir ikan salmon terbesar di dunia.
Keempat, Temaki. Seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Senin, 18 November 2024, Temaki adalah jenis sushi berbentuk kerucut, mirip cone es krim. Sushi ini dibuat dengan menggulung nasi dan pugasan menggunakan nori atau rumput laut. Temaki cukup mudah disiapkan di rumah.
Temaki sebaiknya dimakan langsung dengan tangan, tanpa menggunakan sumpit. Untuk menjaga kerenyahan nori, disarankan untuk segera mengonsumsinya sebelum kelembaban menyerap. Pugasan umum untuk temaki meliputi daun shiso, umeboshi (buah plum asin), toro, natto, dan tamago.
Kelima, Inarizushi. Kali ini, Inarizushi berbeda dari jenis sushi lainnya yang telah dibahas. Sushi ini tidak menggunakan nori, melainkan aburaage atau tahu goreng yang telah dibumbui dengan mirin, kecap asin, kaldu dashi, dan gula.
Rasa Inarizushi manis gurih, berpadu dengan nasi yang lembut. Serupa dengan Gunkan, Inarzushi juga dapat diberi topping di atasnya, seperti tamago, cumi, udang, dan jamur. Jenis sushi ini cukup populer sebagai pilihan hidangan dalam bento. Nama Inarizushi diambil dari dewa dalam agama Shinto, yaitu Inari yang konon sangat menyukai tahu.