“Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi. Saya tidak bisa memprediksi bagaimana keadaan saya enam bulan ke depan. Saya tidak bisa memprediksi apakah tubuh saya akan memungkinkan saya menikmati tenis seperti saya menikmati masa-masa selama 20 tahun ke belakang,” ujar Rafael Nadal.
“Ini bukan keputusan mudah. Tapi saya tahu dalam diri saya bahwa ini kemungkinan besar akan menjadi yang terakhir bagi saya,” jelas Rafael Nadal.
Juara Grand Slam 22 kali itu mengatakan, musim lalu adalah musim yang berat dengan operasi cedera pinggul yang harus dia jalani sebanyak dua kali, dan dia sempat mempertimbangkan untuk berhenti bermain kompetitif selama masa pemulihannya.
Namun, Rafael Nadal mengatakan, tidak pernah kehilangan kecintaannya kepada olahraga tenis yang memotivasi dia untuk terus maju.
“Tentu saja, saya bertanya pada diri sendiri tentang pensiun. Tetapi, pada titik tertentu saya memutuskan untuk terus maju. Saya punya tekad untuk terus maju,” kata Rafael Nadal.