Ini Daftar Ritual Tradisi Cap Go Meh di Indonesia

Pertunjukan Barongsai menjadi salah satu tradisi Cap Go Meh.-Makansedap.id-Rio Winto
JAKARTA, Makansedap.id - Cap Go Meh memiliki makna penting karena menjadi penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek sekaligus puncak dari seluruh tradisi yang berlangsung sejak awal tahun.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia memiliki berbagai tradisi khas yang menjadi daya tarik. Berikut adalah beberapa tradisi unik dalam perayaan tersebut.
Pertama, kirab budaya dan arak-arakan Toapekong. Di beberapa daerah seperti Singkawang, Tangerang, dan Semarang, kirab budaya menjadi salah satu rangkaian acara utama dalam perayaan Cap Go Meh. Peserta yang mengenakan pakaian tradisional mengarak patung dewa atau Toapekong dari kelenteng, diiringi dengan barongsai, liong, serta suara tabuhan tambur yang meriah.
Kedua, pesta kuliner khas Cap Go Meh. Berbagai makanan khas seperti Lontong Cap Go Meh dan tangyuan disajikan sebagai hidangan utama. Lontong Cap Go Meh yang terdiri atas lontong, opor ayam, sambal goreng, dan lauk lainnya mencerminkan perpaduan budaya Tionghoa dengan kuliner Nusantara. Sementara itu, tangyuan yang berbentuk bulat melambangkan keharmonisan dan kebersamaan keluarga.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Cap Go Meh, Warisan Tradisi Tiongkok Kuno
Ketiga, Ritual Tatung di Singkawang. Di Singkawang, tradisi Tatung menjadi ciri khas dalam perayaan Cap Go Meh. Dalam Ritual ini, peserta yang dianggap dirasuki roh leluhur atau dewa melakukan atraksi ekstrem seperti berjalan di atas bara api atau menusukkan benda tajam ke tubuh tanpa merasa sakit.
Ritual ini menarik perhatian banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan perayaan dengan makna spiritual yang mendalam.
Keempat, Pertunjukan Barongsai dan Liong. Tarian Barongsai selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh. Selain sebagai hiburan, tarian ini juga dipercaya dapat membawa keberuntungan. Di berbagai kota, pertunjukan barongsai dan liong dapat ditemui di pusat-pusat perayaan, kelenteng, hingga mall.
Kelima, Tradisi Ci Suak di Semarang. Di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang, Cap Go Meh diakhiri dengan Tradisi Ci Suak, yang melibatkan pembakaran perahu dan orang-orangan kertas sebagai simbol pembersihan energi negatif dan penolak bala. Prosesi sakral ini menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung acara tersebut.