Cara Bapanas Dorong Semua Pihak Bangun Ekosistem Gula Nasional

Pemerintah menargetkan produksi gula konsumsi nasional tahun ini mencapai 2,59 juta ton. -Makansedap.id-Nonnie Rering
BACA JUGA:Konser Laras Hati Mangkunegaran Perkuat Anak Muda dengan Budaya
“Saat dunia bicara tentang bagaimana untuk memiliki ketahanan pangan Nasional, hari ini kita membuktikan Indonesia siap untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan, di mana buka giling gula nasional ini menjadi salah satu pilar penting dalam industri gula di Indonesia khususnya di Jawa Timur,” kata Ghimoyo.
Penghasil Pangan Terbesar
Menurut Ghimoyo, Indonesia sebagai negara penghasil pangan terbesar di dunia sudah memiliki pengalaman panjang dalam meningkatkan produksi gula berkualitas baik sejak 1906.
“Dalam rangka mendukung program swasembada gula tahun 2027/2028, kita perlu meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi, inovasi dan menjalin kemitraan yang solid dengan petani untuk terus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gula,” kata Ghimoyo.
Sementara itu, Bupati Malang, M. Sanusi mengaku siap untuk menggelontorkan anggaran penelitian pengembangan gula nasional melalui APBD daerah. Dia mengatakan, komoditas gula harus menjadi perhatian bersama agar ke depan pangan Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri.
BACA JUGA:Ini Sosok Paus Fransiskus Menurut Merry Riana dan Anggun C Sasmi
“Kalau ada yang bisa bikin-bibit atau penelitian nanti kita dukung melalui APBD. Nanti dengan Kadis Pertanian kita dukung bersama. Alokasi APBD untuk kita dukung tingkatkan produksi tebu mencapai Rp 10 Miliar. Jadi apapun untuk peningkatan petani, kita harus dukung bersama,” jelas M. Sanusi.
Hadir dalam kegiatan ini Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Staf Ahli Menko Pangan Sugeng Santoso, Direktur SPHP NFA Maino Dwi Hartono, Direktur Pengawasan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Hermawan, Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Supomo, Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen, Dirut PG Rajawali 1 Daniyanto, Ketua Umum Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Malang KH Hamim Kholili, Dandim, Polres, serta GM PG Krebet Baru Muhammad Anis beserta jajaran.