Cegah Diabetes, Penting Cermati Pola Makan dan Gaya Hidup

Cegah Diabetes, Penting Cermati Pola Makan dan Gaya Hidup

meningkatnya angka diabetes di usia muda dipicu dari gaya hidup tidak sehat. (Makansedap.id/DOK Sari Asih)--

JAKARTA, Makansedap.id - Selain faktor genetik dan riwayat diabetes dalam keluarga, obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit diabetes melitus tipe 2, jenis diabetes yang paling sering ditemukan.

Menurut informasi yang disiarkan melalui laman resmi Kementerian Kesehatan, diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat.

“Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2,” jelas dr Fatih Anfasa, MSc, PhD, Sp.PD seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Kamis, 1 Mei 2025.

Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan garam tinggi bisa memicu obesitas.

BACA JUGA:Manfaat dan Fungsi Aplikasi Tanur App 1.0, Ini Penjelasannya

Dokter Fatih Anfasa menyampaikan, obesitas dapat memicu munculnya diabetes melitus tipe 2. Hal ini terjadi karena lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kerja hormon insulin dalam tubuh.

Oleh karena itu, dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia tersebut menyarankan pengukuran berat badan dan evaluasi peningkatan berat badan secara berkala untuk mencegah obesitas.

Jadi, sebaiknya mengendalikan konsumsi makanan cepat saji serta makanan dan minuman dalam kemasan yang memiliki kadar gula, lemak, dan garam tinggi agar terhindar dari risiko kena diabetes melitus tipe 2.

Di samping pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok dan pola hidup minim aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes melitus tipe 2.

BACA JUGA:Tujuh Kafe di Bogor yang Nyaman untuk Bekerja

"Ada juga faktor turunan, jadi kalau memang orang tuanya itu misalnya memiliki diabetes, mereka juga pada umumnya memiliki risiko lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki diabetes," kata dokter Fatih Anfasa yang praktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta.

"Memang ada itu diabetes itu bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Namun itu tidak terpengaruh dengan jenis kelamin, jadi maksudnya apakah dari ayah ke anak perempuan atau dari ibu ke anak laki-laki jadi dari keduanya sama saja," dokter Fatih Anfasa menjelaskan.

Dokter Fatih Anfasa mengingatkan, penyakit diabetes melitus dapat terjadi pada siapa saja dan penderitanya harus terus menjalani pengobatan untuk mengontrol kadar gula dalam darah.

"Selama gula darah terkontrol, penderita diabetes ini juga sebetulnya bisa hidup berdampingan dengan kualitas kehidupan yang baik tentunya," kata dokter Fatih Anfasa.