Terungkap Fakta Anak Balita Terpapar Bahan Kimia yang Berbahaya, Ini Penyebabnya?

Anak berusia dua hingga empat tahun alias bawah lima tahun (balita) di Amerika Serikat (AS) terpapar secara luas oleh berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan.-Makansedap.id-Todays's Parent
LOS ANGELES, Makansedap.id - Anak berusia dua hingga empat tahun alias bawah lima tahun (balita) di Amerika Serikat (AS) terpapar secara luas oleh berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan.
Tim peneliti menganalisis sampel urine dari 201 anak berusia dua hingga empat tahun di California, Georgia, New York, dan Washington.
Seperti dilaporkan Xinhua, Rabu, 2 Juli 2025, mereka menguji kandungan 111 bahan kimia pada sampel-sampel tersebut.
Dari hasil pengujian, terdeteksi 96 bahan kimia pada sedikitnya lima anak, 48 bahan kimia pada lebih dari separuh jumlah anak, dan 34 bahan kimia pada lebih dari 90% jumlah anak.
BACA JUGA:Jangan Berlebihan Konsumsi Aspartam, Simak Penjelasan Dokter
Saat ini, banyak di antara mereka tidak terlacak oleh survei-survei kesehatan nasional. Demikian keterangan sebuah studi baru yang dipublikasikan, Selasa, 1 Juli 2025.
Studi itu, yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology, dilakukan oleh beberapa institusi di seluruh AS dan didukung oleh Institut Kesehatan Nasional atau National Institutes of Health (NIH) AS.
Banyak dari bahan kimia yang teridentifikasi itu tidak dipantau secara rutin dan dapat menimbulkan risiko kesehatan, demikian studi tersebut memperingatkan.
Zat-zat yang terdeteksi mencakup ftalat dan alternatifnya, paraben, bifenol, benzofenon, pestisida, ester organofosfat, hidrokarbon aromatik polisiklik atau polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH), dan bakterisida.
BACA JUGA:Simak Lima Ide Bisnis yang Bisa Ditekuni saat Pensiun
Bahan-bahan kimia itu biasanya ditemukan dalam produk-produk rumah tangga, keperluan perawatan pribadi, kemasan makanan, furniture, dan polusi udara.
Anak-anak terpapar bahan kimia tersebut melalui aktivitas sehari-hari, seperti makan, minum, bermain, dan menghirup udara di dalam maupun luar ruangan.
"Studi kami menunjukkan paparan bahan kimia yang berpotensi membahayakan pada periode kanak-kanak terjadi secara luas. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena kita tahu bahwa masa awal kanak-kanak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan otak dan tubuh," ujar Deborah H Bennett, peneliti utama studi ini yang juga profesor di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas California, Davis (UC Davis).
"Banyak dari bahan kimia tersebut diketahui atau diduga mengganggu hormon, perkembangan otak, dan fungsi kekebalan tubuh," kata Deborah H Bennett.