Kaitan Obesitas dan Makanan Jadi Penyebab Kanker Empedu
Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Prof. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM menjelaskan kaitan antara obesitas dan makanan yang berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker empedu.-Makansedap.id-SSO Hospital
JAKARTA, Makansedap.id - Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Prof. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM menjelaskan kaitan antara obesitas dan makanan yang berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker empedu.
"Kita tidak menyebut jenis makanan ya.Tapi, ada obesitas, ada diabetes. Umumnya kalau kita bahas ini, orang yang pada umumnya kanker itu berhubungan dengan makanan-makanan yang sifatnya karsinogenik," kata Prof Ikhwan Rinaldi seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Kamis, 10 Juli 2025.
Makanan karsinogenik adalah makanan yang mengandung zat atau senyawa yang dapat meningkatkan risiko kanker pada manusia. Contohnya, seperti daging merah yang dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Konsumsi daging merah dalam jumlah yang banyak dapat memicu seseorang mengalami kegemukan yang akhirnya berubah menjadi diabetes melitus.
BACA JUGA:Nindityo Adipurnomo, Membongkar Simbol, Merakit Makna
Ikhwan Rinaldi, Profesor Ilmu Epidemiologi di Universitas Indonesia itu sebelumnya juga sudah menyebutkan diabetes melitus dan obesitas dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker empedu yang signifikan.
Sementara, terkait dengan makanan pedas yang saat ini kerap dikonsumsi masyarakat khususnya perempuan, menurut Prof Ikhwan Rinaldi, belum ada penelitian yang mengkaitkan langsung makanan tersebut dengan kanker empedu.
Meski demikian, masyarakat diminta untuk berhati-hati karena terdapat kemungkinan makanan-makanan pedas yang dijual tersebut dicampur dengan zat-zat lain yang dapat meningkatkan cita rasa jadi jauh lebih pedas.
"Kita tidak tahu ya zatnya itu apa, tapi kalau yang alami itu mungkin enggak terlalu pedas," ujar Prof Ikhwan Rinaldi.
BACA JUGA:Festival Film Wartawan 2025, Menghidupkan Warisan Wina Armada Sukardi
Selain itu,, terlalu sering dan banyak mengonsumsi makanan pedas berisiko melukai lambung. Luka itu dikhawatirkan akan berubah jadi peradangan yang berpotensi menjadi kanker juga.
Dalam kesempatan itu, Prof Ikhwan Rinaldi menjelaskan kanker empedu merupakan sekelompok tumor yang bersifat agresif dan sulit untuk didiagnosis serta diobati.
Sekitar 60 hingga 70% pasien kanker empedu didiagnosis pada stadium lanjut yang tidak dapat dilakukan tindakan operasi (unresectable) atau metastatik.
Prof Ikhwan Rinaldi melanjutkan insiden kanker kandung empedu secara global adalah 2,2 per 100 ribu pada pria dan 2,4 per 100 ribu pada wanita. Serta untuk kanker saluran empedu adalah kurang dari dua per 100 ribu orang.