The Gates of Bali, Ketika Jiwa Bali Melintasi Batas Dunia

JAKARTA, Makansedap.id - Di tengah hamparan sawah hijau yang menyejukkan mata di Seminyak, Bali, sebuah panggilan jiwa dilantunkan lewat cahaya, musik, dan tarian. 

Bukan sekadar hiburan. Bukan sekadar pertunjukan. The Gates of Bali adalah upaya untuk menjaga nyala budaya, merawat roh tradisi, dan mengirimkannya jauh ke seberang lautan.

Dipersembahkan oleh Sardine by K Club, atraksi ini adalah pengalaman imersif yang menyentuh hati, menggugah indera, dan menghidupkan kembali makna terdalam dari kebudayaan Bali. 

Bukan melalui kata-kata, tapi melalui getaran nada, kilatan cahaya, gerak tubuh, dan napas spiritual yang mengalir dalam setiap detail pertunjukan.

BACA JUGA:Tumpeng Sulawesi KC Cikarang, Cita Rasa Semangat Kemerdekaan

Di balik megahnya panggung dan teknologi mutakhir, terselip niat yang jauh lebih dalam, menghubungkan dunia dengan esensi Bali.

“The Gates of Bali bukan sekadar pertunjukan. Ini adalah jembatan yang menyatukan dunia lewat keindahan dan energi spiritual Bali,” ungkap Alban Kibarer, pengusaha asal Prancis sekaligus pencipta konsep luar biasa ini.

Gerbang Menuju Dunia Lain

Inti dari pertunjukan ini adalah The Gates, sebuah struktur setinggi 12 meter yang terinspirasi dari bentuk candi bentar, simbol gerbang suci dalam tradisi Bali. 

Namun di tangan Alban Kibarer dan tim kreatifnya, gerbang ini menjelma menjadi entitas futuristik, seolah portal yang mengantar penonton ke semesta lain.

BACA JUGA:Bendera Raksasa Berkibar di Dago, Cinta Tanah Air yang Tak Pernah Padam

Saat malam tiba, gerbang itu berubah menjadi kanvas hidup yang dihidupkan oleh proyeksi 3D, cahaya laser, hologram, dan pemetaan visual canggih. 

Tapi bukan hanya itu yang membuatnya istimewa. Setiap pancaran cahaya adalah doa. Setiap transisi warna adalah kisah. Setiap dentuman nada adalah detak jantung Bali.

Ritual dan Imajinasi