Jenis kanker kepala dan leher yang paling sering dan banyak dialami di Indonesia, kata dr Diani, adalah kanker nasofaring, tiroid, dan rongga mulut.
“Tiroid gejalanya adalah adanya benjolan di leher, kalau kanker rongga mulut jumlahnya lebih sedikit. Tapi ini serius, salah satu cirinya adalah sariawan yang tak kunjung sembuh bisa lebih dari dua pekan,” jelas dr Diani.
Selain tembakau, mengonsumsi alkohol secara rutin juga merupakan faktor risiko terbesar penyebab kanker kepala dan leher. Diani menganjurkan masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan diri ketimbang mengedepankan kepuasan sementara, seperti menghindari produk tembakau dan minuman beralkohol. Pola hidup sehat dan olahraga rutin merupakan solusi terbaik dari segala penyakit.
Indonesia menempati posisi ketiga setelah India dan China dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Statista Consumer Insights mencatat terdapat 112 juta perokok di Indonesia pada 2021. Jumlah ini diproyeksikan bertambah menjadi 123 juta perokok pada 2030. Sementara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 mencatat jumlah perokok laki-laki Indonesia usia di atas 15 tahun mencapai 62,9%. (M1)