Maka, mulailah warung makan khas Tegal ini mulai tersebar dan bercabang di Jakarta dengan menyediakan makanan murah dan mengenyangkan untuk masyarakat kota sebagai pekerja dengan ekonomi ke bawah. Pada umumnya, terdapat banyak versi sejarah tentang asal usul munculnya Warung Tegal ini.

Sejarah asal usul Warung Tegal versi lainnya yaitu karena adanya perang Sultan Agung menuju Batavia bersama prajuritnya.

Sebelum penyerangan, Sultan Agung memberi instruksi terhadap rakyat Tegal untuk mempersiapkan bekal makanan yang harganya murah untuk para prajurit.

Kemudian, mendengar komando tersebut, Bupati Tegal Kyai Rangga menyarankan agar rakyat Tegal menyiapkan bekal tersebut berupa telur asin dan orek tempe. Selain harganya yang murah, makanan tersebut dapat awet tahan lama selama di perjalanan.

Seluruh persiapan perang Jayakarta sudah siap dan disimpan di Pelabuhan Tegal sebagai depot logistik prajurit Mataram.

Namun, Sultan Agung telah dikhianati dengan dibocorkan seluruh rencananya ke VOC, sehingga seluruh logistik prajurit Mataram pun berhasil dibakar habis oleh VOC.

Hal ini menyebabkan para prajurit mundur dari perang karena tidak adanya kebutuhan logistik yang tersisa, walaupun masih ada sebagian dari prajurit yang tetap setia menyerang Batavia.

Dengan sisa prajurit yang bertahan, pada akhirnya Sultan Agung berserta prajuritnya tetap kalah. Prajurit yang kalah tersebut memilih untuk tetap berada di Jakarta dan memutuskan untuk berjualan makanan, yaitu telur asin dan orek tempe, makanan yang sempat jadi bahan logistik mereka berperang.