Hari Koperasi Nasional, Begini Pesan Ketua Dewas Dekopin
Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Said Abdullah memberikan pesan mendalam di tengah dinamika Hari Koperasi Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 Juli.-Makansedap.id-Dekopin
JAKARTA, Makansedap.id – Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Said Abdullah memberikan pesan mendalam di tengah dinamika Hari Koperasi Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 Juli.
“Hari ini, 12 Juli 2025, kita memperingatinya sebagai Hari Koperasi Nasional. Sebab pada 12 Juli 1927 atau 98 tahun yang lalu kongres pertama koperasi dilaksanakan. Masa itu memang masih era Hindia Belanda. Sedianya kongres akan dilaksanakan di Bandung, namun karena faktor keamanan dipindahkan ke Tasikmalaya,” kata Said Abdullah dalam keterangan resmi yang diterima Makansedap.id, Sabtu, 12 Juli 2025.
Koperasi, kata Said Abdullah, tumbuh sejalan dengan gerakan nasional. Dr Mohammad Hatta, Proklamator sakaligus Wakil Presiden pertama menjadikan koperasi sebagai gerakan ekonomi. Koperasi menjadi salah satu pilar penting pikiran beliau.
Kiprah Dr Mohammad Hatta yang besar terhadap koperasi, kata Said Abdullah, membuat beliau di angkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
BACA JUGA:Apa Saja Manfaat Lendir Siput untuk Kesehatan Kulit?
“Kita segarkan kembali pikiran pikiran beliau tentang koperasi,” ujar Said Abdullah.
Pertama, koperasi sebagai usaha rakyat. Koperasi tumbuh dari semangat rakyat menghimpun diri dalam kegiatan ekonomi secara mandiri.
“Koperasi sebagai kumpulan rakyat menghimpun modal, namun kedudukan anggota koperasi setara, tidak dibedakan berdasarkan jumlah setoran modal seperti layaknya perseroan. Dari Modal yang terkumpul, koperasi membangun usaha yang minimal melayani anggotanya sendiri,” jelas Said Abdullah.
Kedua, koperasi menjadi sarana pendidikan rakyat dan berhimpun, bukan semata urusan ekonomi, tetapi juga pengembangan diri melalui berbagai kegiatan pendidikan, dan membangun bonding komunal, untuk mewujudkan gerakan gerakan perubahan sosial lebih luas.
BACA JUGA:Penting Diketahui, Banyak Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh.
Ketiga, koperasi sebagai agen dan pilar pembangunan. Dengan meluasnya gerakan koperasi, kegiatan ekonomi juga akan meluas. Modal yang terkumpul semakin besar, namun dimiliki banyak orang, sehingga koperasi menggerakan ekonomi lebih besar, namun kepemilikannya tidak disegelintir orang. Dengan demikian usaha koperasi mengurangi kesenjangan sosial.
Keempat, koperasi merupakan perwujudan paling konkret dari maksud perekonomian Pancasila. Nilai-nilai Pancasila tumbuh dalam praktik perkoperasian.
“Di dalam koperasi ada gotong royong, usaha perekonomian disusun modal bersama dan untuk kemakmuran bersama, pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis karena semua anggota kedudukannya setara tanpa memandang setoran modalnya,” ujar Said Abdullah.