Kisah Warung Bejo, Mimpi Sejak SMP hingga Tempat Nongkrong Favorit Tanpa Wi-Fi

Warung Bejo ruang berkumpul, tempat berbagi cerita, dan bukti nyata bahwa mimpi masa kecil bisa tumbuh menjadi kenyataan.-Makansedap.id-IG Warung Bejo
CINERE, Makansedap.id – Warung Bejo, sebuah Warung kopi sederhana yang penuh cerita jatuh bangun, berdiri sejak September 2020.
Di balik berdirinya Warung Bejo yang berada di Ruko Cinere One Blok KB No 6, Jalan Merawan Pangandaran, Pangkalan Jati, Cinere, Depok, memiliki kisah panjang dan penuh perjuangan dari sang pemilik, Agah Wahyudi yang sejak remaja sudah memimpikan memiliki warkop sendiri.
Cita-cita itu sudah tertanam sejak Agah duduk di bangku SMP. Kala itu, dia bermimpi membuka usaha cuci motor yang sekaligus menyediakan warkop kecil.
Apalagi, semasa SMA, keinginannya untuk memiliki motor membuatnya harus bekerja keras, bahkan sempat menjadi pengumpul sampah demi mewujudkan mimpinya.
BACA JUGA:Gandeng JAPFA, Imperial Group Hadirkan Tiga Menu Unik bagi Pencinta Kuliner
Tahun 2016, setelah menikah, Agah dan Aline Jusria, sang istri sempat mengelola sebuah warung tegal di Pasar Segar Cinere. Warteg itu berdiri di lingkungan bengkel, dengan konsep masakan Betawi hasil racikan Mak Kasem, Ibunda Aline, sang istri, yang dikenal jago membuat sambal.
Namun sayang, warteg tersebut harus ditutup akibat beberapa masalah serius, termasuk pelecehan seksual terhadap karyawan perempuan dan aksi pencurian yang dilakukan oleh karyawan pria.
Meski sempat jatuh bangun, semangat Agah tak pernah padam. Pada 2020, seorang teman menawarkan sebuah tempat kosong yang dulunya merupakan kafe steak. Daripada terbengkalai, tempat tersebut akhirnya diambil alih oleh Agah dan dijadikan lokasi baru bagi mimpinya yang belum padam, yaitu Warung Bejo.
Sebelum membuka warung secara penuh, tempat ini sempat digunakan sebagai studio editing. Tamu-tamu awal Warung Bejo pun adalah rekan-rekan dari dunia produksi, entertainment, termasuk kru dari film 22 Menit karya sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita Pohan.
BACA JUGA:Halalicious Food Festival Sajikan Produk Halal dan Jadi Ajang Edukasi
“Bahkan, Warung Bejo bisa disebut sebagai Cinema Hub. Sebagian besar pekerja seni, film, penulis naskah, editor, kameramen, aktor dan aktris, sering nongkrong di sini,” tutur Sugeng Wahyudi, penulis skenario film layar lebar Malam Para Jahanam (2023).
Dari sinilah mulai terbentuk konsep awal Warung Bejo, yakni sebagai tempat nongkrong sambil menitipkan makanan rumahan.
Menu di Warung Bejo berkembang secara organik. Semua makanan dicoba dan dikurasi langsung oleh Aline yang dikenal sangat selektif dalam urusan rasa. Agah sendiri pernah belajar menjadi barista, terutama untuk menyajikan kopi yang tidak membuat perut kembung, keluhan umum yang sering dialami Aline saat minum kopi susu.
Menu favorit yang kini jadi andalan Warung Bejo antara lain, Nasi Goreng Tongkol Suwir (berawal dari nasi telor suwir pedas), Nasgor Bejo, Nasgor Ikan Teri, Nasgor Daging Slice, Nasi Daging Asap, Mie Goreng Bejo, Mie Nyemek, dan Nasi Magelangan.