JAKARTA, Makansedap.id – Penyanyi solo, Stefani Dea Yang mengaku merasa lega dan senang setelah tampil membawakan lagu-lagu dari deretan titel anime dalam konser orkestra an Anime Symphony yang digelar oleh Jakarta Concert Orchestra. Penggemar anime menyambut positif penampilan Stefani Dea Yang.

Stefani Dea Yang saat ditemui usai konser orkestra an Anime Symphony di Jakarta, Sabtu, 9 Desember 2023 malam, mengatakan, dirinya merasa senang mempersembahkan lagu-lagu untuk para penonton kali ini. Sebab, ada interaksi antara Stefani Dea Yang dan para penonton. Menurut Stefani Dea Yang, ada perbedaan antara pendengar musik klasik pada umumnya dan pendengar yang merupakan penggemar berat anime.

“Perbedaannya kalau penonton klasik duduk manis. Namun, wibu, sebutan lain penggemar berat anime, tampil lebih seru. Jadi, ada komunikasinya. Sebab, mungkin sebelum datang, mereka sudah bersiap, kayak ada lagu-lagu yang gue suka dan gue bisa mengetahui kata-katanya,” ujar Stefani Dea Yang dalam keterangan resmi yang dibaca Makansedap.id, Minggu, 10 Desember 2023.

Stefani Dea Yang menilai salah satu tantangannya adalah menghafalkan lagu-lagu tersebut karena para penggemar anime hafal dengan lirik lagunya sehingga perlu membawakan lagu dengan baik.

Stefani Dea Yang membutuhkan waktu tiga pekan untuk menghafalkan lirik-lirik lagu anime yang dibawakannya. Namun, dia mendapatkan bantuan dari teman-temannya yang lebih paham.

Hal yang paling disukai dari para penonton kali itu, kata Stefani Dea Yang, adalah interaksi dan kehebohan yang ditampilkan. Dia mengaku bisa bisa mengajak para penonton untuk bernyanyi bersama.

Saat konser, para penonton bersemangat saat Stefani Dea Yang mengajak untuk menyanyikan lagu Blue Bird dari anime Naruto. Tampak mereka mengangkat dan menggoyang-goyangkan lightstick.

Selain itu, penonton juga turut menyanyi saat lagu terakhir dibawakan, yaitu Shinzou wa Sasageyo dari anime Attack on Titan. Lagu tersebut dibawakan oleh para anggota orkestra serta penyanyi solo, yaitu Pepita Salim, Farman Purnama, dan juga Batavia Madrigal Singers.

Tantangan lain bagi Stefani Dea Yang untuk konser an Anime Symphony adalah menyanyi dengan bahasa baru, yaitu Jepang. Dia mengaku belum pernah membawakan lagu dalam bahasa itu.

Stefani Dea Yang juga mengakui bahwa dia berminat untuk tampil lagi apabila ada konser dengan tema serupa. Senada dengan Stefani Dea Yang, penyanyi tenor Adrian mengaku merasa sangat senang saat melihat respon para penonton.

“Jujur kita nggak nyangka sih ya, cuma maksudnya kayak nggak pernah kan ditonton sama yang fanatik. Tetapi, dalam cara yang positif ya, fanatiknya. Jadi tuh kita malah kerasa energinya,” ujar Adrian.

Selain menghafalkan lirik, ujar Adrian, tantangan lainnya adalah koreografi. Sebab, tempo lagunya sangat cepat. Meskipun menantang, dia menilai konser tersebut seru.

Sejumlah lagu yang dinilai cepat olehnya, antara lain Cruel Angel’s Thesis dari Evangelion dan We Are! dari One Piece. Adrian juga menyampaikan apresiasinya bagi para penonton konser yang sudah datang dari jauh.

Seorang pengunjung dari Depok, Fahri, merasakan keseruan dari konser tersebut. Namun, dia berharap ada lebih banyak lagu dalam konser itu, seperti dari film My Neighbour Totoro atau film Ponyo besutan Studio Ghibli.

“‘Evangelion sih sudah pasti,” kata Fahri saat ditanya awak media tentang penampilan yang paling dia sukai.

Selain itu, dia juga menyukai lagu Odoru Ponpokorin dari anime Chibi Maruko-chan yang juga dipersembahkan dalam kesempatan tersebut. Dia juga mengaku tertarik untuk menonton konser orkestra bertema anime apabila diadakan lagi. (M1)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS